Berita Balikpapan Terkini

UMKM Kedai Halicha di Balikpapan, Terinspirasi dari Orang Tua hingga Miliki Ragam Produk Usaha

Indri mengatakan, dirinya mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pegawai dan mulai membuka usaha minuman di Balikpapan

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN
UMKM MINUMAN BALIKPAPAN - Pemilik UMKM Kedai Halicha Balikpapan, Indri Asa Bamustikasari. Dirinya mengatakan, telah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pegawai dan mulai membuka usaha minuman. Uniknya, sebelum memulai usaha, ia melakukan riset dengan membeli berbagai produk minuman di outlet-outlet Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Inspirasi bisa datang dari mana saja. Termasuk dari orang terdekat, seperti ayah dan ibu. 

Hal yang sama juga terjadi pada Pemilik UMKM Kedai Halicha, Indri Asa Bamustikasari.

Ia mengaku, inspirasi memulai usahanya didapatkan dari kedua orangtuanya. 

"Terinspirasi dari orang tua. Mereka sudah berwirausaha sejak dulu, aku tadinya pegawai swasta. Alhamdulillah sekarang jadi owner," jelasnya, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Belasan Lapak Tersedia untuk UMKM Desa Tebru Paser di Lokasi Penghubung Kaltim-Kalsel

Indri mengatakan, dirinya mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pegawai dan mulai membuka usaha minuman. 

Uniknya, sebelum memulai usaha, ia melakukan riset dengan membeli berbagai produk minuman di outlet-outlet Balikpapan.

Hingga akhirnya, ia dapat menemukan cita rasa minuman yang disukai oleh masyarakat dan mulai membuka usahanya pada Februari 2023 lalu. 

"Satu Balikpapan aku puterin, untuk riset dan beli minuman. Akhirnya tau cita rasa yang disukai oleh warga Balikpapan. Akhirnya aku modifikasi, dan buka pasar yang baru," tambahnya. 

Dengan menyasar remaja atau Anak Baru Gede (ABG), Indri mulai menjual dua puluhan produk minuman dengan harga terjangkau.

Mulai dari es teh, Thai tea, lemon tea, hingga kopi yang dibanderol mulai Rp 5 ribu sampai dengan Rp 10 ribuan. 

Tak hanya itu, belakangan UMKM Kedai Halicha juga mulai menghadirkan produk makanannya. Berupa makanan-makanan yang simpel, seperti mie, risol, hingga burger. 

"Awalnya, minuman. Udah ada marketnya, meski sempat up and down, juga jualan makanan yang simpel dibuat, seperti burger dan mie," tuturnya. 

Indri juga mengatakan, beberapa bahan dasar produknya dibuat homemade demi menekan biaya produksi. 

Selain itu, untuk memperkenalkan produknya pada pelanggan, Indri juga sempat membagikan produknya dengan cuma-cuma selama 1 sampai 2 Minggu. 

Baca juga: Dorong Produk Lokal Naik Kelas, Walikota Basri Rase Resmikan UMKM Center di Bontang Utara

"Strategi penjualan awal, aku pertama kali bikin minuman, bagiin ke semua tetangga. Aku mau, buat mereka sadar disini ada kedai ku. Itu berjalan selama 1 sampai 2 Minggu. Kemudian, aku rutin Jumat berkah. Tapi saat ini, berhenti, karena kerjanya sendiri dan keterbatasan tenaga," jelasnya. 

Siapa sangka, kini Indri dapat menghasilkan cuan dengan terjualnya sekitar 50 gelas minuman perhari. 

"Jualan juga melalui online, marketplace. Tapi lebih banyakan di marketplace. Kalau wirausaha, apapun usahanya, kalau dia tidak berinovasi, pasti dia tergerus. Jadi gimana caranya, saya terus ikuti tren," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved