Pilkada Jakarta 2024

3 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, SMRC Yakin KIM Plus Dihukum Pemilih Jika Lawan Kotak Kosong

3 survei terbaru Pilkada Jakarta 2024, SMRC yakin KIM Plus dihukum pemilih jika lawan kotak kosong

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Jakarta
PILKADA JAKARTA 2024 - 3 survei terbaru Pilkada Jakarta 2024, SMRC yakin KIM Plus dihukum pemilih jika lawan kotak kosong 

TRIBUNKALTIM.CO - Isu kotak kosong mencuat di Pilkada Jakarta 2024.

Ini setelah Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus mengajak semua partai di luar koalisi mereka bergabung di Pilkada Jakarta 2024.

Di Pilkada Jakarta 2024, KIM Plus mengusung Ridwan Kamil sebagai cagub.

Dengan demikian, Ridwan Kamil berpeluang tak akan mendapat lawan.

Baca juga: Kelakar Anies Respons Skenario Penjegalan di Pilkada Jakarta 2024, Sudah Diprediksi Refly Harun

Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prof Saiful Mujani, menilai bahwa KIM Plus yang mengusung Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta 2024 tidak akan berani melawan kotak kosong

Hal itu ia sampaikan berkaca dari pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar pada 2018 lalu. 

Saat itu, hanya ada satu pasangan calon (paslon) dalam Pilwalkot Makassar 2018, yakni Munafri Arifuddin dan Andi Rahmatika Dewi. 

Paslon tunggal itu pun melawan kotak kosong, tetapi kalah karena hanya mengantongi suara sebanyak 264.245 atau 46,77 persen.

Sedangkan kotak kosong memperoleh suara sebesar 300.795 atau 53,23 persen.

"(Kenapa KIM Plus tidak berani melawan kotak kosong?) Satu adalah ada fakta di (Pilwalkot) Makassar, jangan sampai itu terulang. 

Akhirnya itu harus diulang lagi pilkadanya ketika kalah melawan kotak kosong," jelas Saiful dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (8/8/2024). 

Menurut Saiful, warga di Makassar dengan warga di Jakarta memiliki kemiripan demografi.

Secara sosial, ekonomi, dan pendidikan, warga di Makassar dan Jakarta relatif lebih baik dari rata-rata warga Indonesia.

Sehingga mereka cenderung kritis pada proses pilkada. 

"Ini sebuah penghinaan (apabila warga Jakarta hanya diberi satu pilihan pada pilkada) dalam tanda kutip. 

Massa pemilih di Jakarta akan merasa ini sebuah penghinaan terhadap kita.

Terhadap kelas menengah, kelas atas, diberikan pilihan kotak kosong dan satu calon," jelas Saiful. 

Baca juga: Anies Tamat? PKS Komunikasi dengan KIM, Duet Ridwan Kamil-Syaikhu Mencuat di Pilkada Jakarta 2024

"Sehingga pemilih di Jakarta tidak punya kesempatan untuk memilih, at least dua calon manusia (pasangan calon pada Pilkada Jakarta) gitu ya," sambungnya. 

Lebih lanjut, Saiful mengingatkan bahwa demokrasi atau pemilu itu pada dasarnya adalah persaingan antara manusia.

Bukan persaingan antara sebuah kotak kosong dengan manusia yang lain.

Karena itu, pemilih di Jakarta bisa protes apabila Pilkada Jakarta 2024 mendatang hanya diikuti calon tunggal yang melawan kotak kosong.

"Ini yang dikhawatirkan (pemilih di Jakarta memilih kotak kosong dan memenangkan kotak kosong). 

Ini dimungkinkan untuk dilakukan (pemilih di Jakarta memilih kotak kosong) dan sudah ada contohnya untuk dibuat seperti itu (seperti pada Pilwalkot Makassar 2018)," tutur Saipul. 

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut hal itu mungkin saja terjadi apabila Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan KIM Plus

"Saya kira publik menganggap tiga partai di luar KIM dan PDI-P sangat mungkin berkoalisi dengan kubu KIM. 

Jika itu terjadi maka bisa dipastikan Pilkada Jakarta akan melawan kotak kosong," kata Adi, Selasa (6/8/2024).

Adi menilai sikap ketiga partai politik tersebut belakangan ini mulai berubah, terutama terkait dengan arah dukungan terhadap Anies Baswedan. 

Nasdem, misalnya. Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni yang mengatakan bahwa partainya belum tentu memberikan rekomendasi kepada Anies menjadi indikasi terjadinya perubahan sikap politik. 

Baca juga: PKB Belum Pastikan Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, Pilih Gabung dengan KIM Plus?

Perubahan yang sama juga terjadi di tubuh PKB yang sejak awal telah pasang badan mendukung Anies. 

Namun, sikap tersebut belakangan ini berubah setelah PKS mengajukan sosok Sohibul Iman untuk menjadi calon pendamping Anies. 

"PKB sekali pun paling awal menyatakan dukungan ke Anies, itu kan belakangan tidak terlalu ngotot, bahkan tidak happy ketika ada proposal politik dari PKS tentang duet Anies dan Sohibul Iman," ujar Adi. 

Adi menambahkan, perubahan sikap juga terjadi pada PKS yang baru-baru ini memberikan batas waktu kepada Anies untuk bisa menjaring partai politik.

Menurutnya, adanya permintaan batas waktu tersebut menunjukkan perubahan dari sikap PKS terhadap Anies.

3 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

1. Survei Indikator Politik Indonesia

Kemarin, Kamis (25/7/2024), Indikator Politik Indonesia baru saja mempublikasikan hasil survei terbarunya soal Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan tertinggi sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta melalui simulasi top of mind Pilkada Jakarta 2024.

"Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen (responden) itu memilih Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring.

Setelah Anies, disusul Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 23,8 persen dan Ridwan Kamil sebesar 13,1 persen.

"Ini top three ya. Selisih antara Anies dengan Ahok signifikan dan selisih antara Ahok dengan Ridwan Kamil signifikan. Nama-nama lain kecil-kecil (surveinya) di bawah 1,5 persen," ujar Burhanuddin.

Baca juga: Peta Politik Berubah! 5 Hasil Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil Out Jusuf Hamka In

Dalam survei yang dilakukan Indikator hanya 16 persen responden yang tidak memberikan jawaban apapun.

"Nah ini sebagian besar warga di Jakarta sudah punya pilihan secara spontan, secara terbuka ya," ucapnya.

Survei Indikator ini dilakukan selama periode 18-26 Juni 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 800 orang dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

2. CER Indonesia

Rabu (24/7/2024), CER Indonesia mempublikasikan hasil survei Pilkada Jakarta 2024.

Hasilnya memperlihatkan elektabilitas Anies Baswedan tertinggi mengungguli nama-nama potensial lainnya seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, maupun anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Direktur CER Indonesia Suryadi Sulthan menjelaskan pada simulasi elektabilitas 10 nama Anies Baswedan memimpin.

  • Anies Baswedan 46,4 persen
  • Basuki T Purnama 25,3 persen
  • Ridwan Kamil 16,8 persen
  • Kaesang 3,6 persen
  • Sandiaga Uno 1,9 persen
  • Ahmad Sahroni 1,2 persen
  • Andika Perkasa 0,8 persen
  • Tri Rismaharini 0,2 persen
  • Sudirman Said 0,2 persen
  • Heru Budi Hartono 0,2 persen

Berikut hasil simulasi empat kandidat:

  • Anies 54.3 persen
  • Ahok 27,1 persen
  • Ridwan Kamil 19,0 persen
  • Kaesang 3,5 persen

Melihat hasil survei di atas selisih elektabilitas Anies dengan di bawahnya (Ahok) cukup signifikan.

Dalam simulasi head to head dua pasangan, Anies Baswedan juga unggul saat dihadapkan dengan kandidat lain seperti Basuki Tjahaya Purnama, Ridwan Kamil, Andika Perkasa dan Kaesang.

Anies unggul melawan Basuki Tjahaja Purnama, dengan perolehan Anies 61,2 persen dan Basuki Tjahaja Purnama 38,8 persen, lalu melawan Ridwan Kamil, Anies juga unggul sebesar 58,4 persen dan RK 41,6 persen.

Baca juga: Hasil Survei Terkini Pilkada Jakarta 2024, Terjawab Siapa Cagub Terkuat, Tanding Ulang Anies vs Ahok

Saat dihadapkan dengan Andika Perkasa Anies makin jauh memimpin hasil survei, karena unggul 74,7 persen dan Andika yang hanya memperoleh 25,3 persen.

Sedangkan melawan Kaesang, Anies juga unggul 70,9 persen dan Kaesang yang hanya memperoleh 28,6 persen.

Untuk diketahui, survei yang dilakukan CER ini menggunakan metode stratified random sampling dan metode wawancara tatap muka selama periode 20 Juni hingga 30 Juni 2024.

Sebanyak 1.215 responden yang dipilih tersebar di seluruh kecamatan di DKI Jakarta, dengan margin of error sebesar 5 persen.

3. Litbang Kompas

Pada Selasa (16/7/2024), Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas terbaru untuk Pilkada Jakarta 2024.

Survei yang dilakukan pada 15-20 Juni 2024 itu menunjukkan tiga nama teratas untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Ketiganya berturut-turut adalah Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Ridwan Kamil.

Dilansir dari Kompas.id, berikut persentase elektabilitas ketiganya:

  • Anies Baswedan: 29.8 persen
  • Basuki Tjahaja Purnama: 20 persen
  • Ridwan Kamil: 8,5 persen
  • Erick Thohir: 2,3 persen
  • Sri Mulyani: 1,3 persen
  • Kaesang Pangarep: 1 persen
  • Tri Rismaharini: 1 persen
  • Andika Perkasa: 1 persen
  • Heru Budi Hartono: 1 persen
  • Nama lainnya: 4,3 persen

Berdasarkan survei Litbang Kompas, sebanyak 30 persen responden memberikan jawaban tidak tahu.

Sehingga peluang peningkatan suara masih sangat terbuka.

Survei Litbang Kompas dilakukan terhadap 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di DKI Jakarta.

Periode survei berlangsung pada 15-20 Juli 2024 melalui wawancara tatap muka dengan penarikan sampel acak sederhana.

Survei bersifat independen dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 4,9 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "SMRC Nilai KIM Plus Tak Akan Berani Melawan Kotak Kosong pada Pilkada Jakarta 2024"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved