Olimpiade Paris 2024

Pelari Asal Ethiopia Tamirat Tola Berhasil Raih Medali Emas dalam Olimpiade 2024

Pelari Ethiopia Tamirat Tola berhasil mendapatkan medali emas dengan pecahkan rekor Olimpiade 2024 dalam maraton putra pada Sabtu (10/8/2024).

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
espn.com
Pelari asal Ethiopia Tamirat Tola berhasil raih medali emas dalam Olimpiade 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pelari Ethiopia Tamirat Tola berhasil mendapatkan medali emas dengan pecahkan rekor Olimpiade 2024 dalam maraton putra pada Sabtu (10/8/2024).

Sebagai informasi, Tamirat Tola mencatat rekor Olimpiade 2 jam 06 menit 26 detik, unggul 21 detik atas Bashir Abdi dari Belgia.

Sementara itu, juara bertahan dua kali Eluid Kipchoge tersingkir dari perlombaan.

Baca juga: Usai Raih Medali Perunggu di Olimpiade 2024, Jorji Nyanyi Bareng Mikha Angelo di Rumah Garuda Paris

Di antara para pelari berbakat, Eluid Kipchoge diharapkan berjuang keras untuk mempertahankan gelarnya.

Legenda maraton Ethiopia Haile Gebrselassie membuka perlombaan, tetapi alih-alih menyambut Eluid Kipchoge di garis finis, ia justru ada di sana untuk memberi selamat kepada rekan senegaranya Tamirat Tola, yang terinspirasi olehnya untuk menekuni olahraga ini saat berusia 19 tahun.

Mengutip dari laman olympics.com, Tamirat Tola menyelesaikan lomba dalam waktu 2 jam 06 menit 26 detik, sekaligus memecahkan rekor Olimpiade sebelumnya yang dibuat di Beijing 2008.

Tentu saja prestasi pria berusia 32 tahun ini menjadi lebih luar biasa karena fakta bahwa ia baru masuk sebagai pemain pengganti dua minggu lalu setelah rekan setimnya Sisay Lemma cedera.

Bashir Abdi dari Belgia meraih perak dan Benson Kipruto dari Kenya meraih perunggu.

Rute maraton dimulai di luar balai kota Paris, Hotel de Ville, dan melewati tempat-tempat wisata seperti gedung opera Palais Garnier, Place Vendome, museum Louvre, Trocadero, Menara Eiffel, dan Istana Versailles, sebagaimana mengutip dari laman espn.com.

Baca juga: Tyler Mislawchuk Muntah 10 Kali di Siaran TV saat Olimpiade Paris 2024 Usai Berenang di Sungai Seine

Rute berakhir dengan rumah yang indah tepat di bawah bayang-bayang rumah sakit abad ke-17, Esplanade des Invalides.

Balapan lari ini terkadang menyerupai Tour de France, dengan beberapa tanjakan curam di tengah lintasan yang sangat berbukit yang disebut-sebut sebagai salah satu yang tersulit dalam sejarah Olimpiade.

Tanjakan pertama terjadi sekitar jarak 10 mil.

Tanjakan kedua beberapa mil kemudian juga berdampak, tetapi tanjakan di jarak 18 mil terbukti paling sulit, dengan tanjakan 13,5 persen di satu titik.

Salah satu pelari terkenal yang mengalami kesulitan adalah Eluid Kipchoge.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved