Tribun Kaltim Hari Ini

IKN di Kaltim Jadi Saksi 4 Menteri 'Serang' Bahlil Imbas Mundurnya Airlangga dari Ketua Umum Golkar

IKN di Kaltim menjadi saksi empat menteri "menyerang" Bahlil Lahadalia, efek mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi saksi empat menteri "menyerang" Bahlil Lahadalia, efek mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. 

Namun, Bahlil enggan menjawab saat ditanya mengenai kepengurusan Golkar usai pengunduran diri Airlangga.

Dia mengaku, bukan pengurus di jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar sehingga tidak mengetahui nasib kepengurusan usai ditinggal Airlangga.

"Saya enggak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi sekarang kan bukan pengurus DPP, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," ujarnya.

Bahlil juga enggan berkomentar saat ditanya soal kesiapan Golkar menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sepeninggal Airlangga.

"Saya no comment kalau itu," kata Bahlil.

Sebagaimana diberitakan, Airlangga dalam pengumumannya menyampaikan bahwa surat pengunduran diri sebagai Ketum Golkat sudah diajukan secara resmi sejak Sabtu, 10 Agustus 2024 malam.

Baca juga: Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Silaturahmi Idul Fitri ke Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga dalam video, Minggu (11/8).

Airlangga mengaku mundur demi menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjamin stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung.

Ia terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada tahun 2019 untuk masa jabatan sampai akhir 2024.

Invisible Hands

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpandangan bahwa ada upaya menguasai Partai Golkar usai Airlangga Hartarto secara mengejutkan menyatakan pengunduran diri.

“Kelihatannya ini invisible hands ya, tangan-tangan kekuasaan, ya mengarah kepada siapa lagi yang sedang berkuasa saat ini. Ingin mendongkel Airlangga, menempatkan orang-orangnya menjadi katakanlah ketua umum maupun pengurus-pengurus yang lain,” kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (12/8).

Ujang menilai, ada upaya mendongkel Airlangga dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang bisa saja melalui tekanan seperti mengangkat perkara hukum.

“Saya melihat Ketum Golkar saat ini, Airlangga ditekan habis-habisan, mungkin akan diangkat kasus hukumnya dan lain sebagainya. Skemanya tadi, mendongkel Airlangga agar nanti ketum, pelaksana tugas (plt)-nya digantikan oleh orang yang manut
kepada kekuasaan saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Ormas Dapat Jatah Kelola Lahan Tambang, Airlangga Hartarto: Ada Ormas yang Diprioritaskan

Upaya pendongkelan terhadap Airlangga tersebut, menurut Ujang, dilakukan secara kasat mata dan menghalalkan segala cara demi menguasai partai yang memeroleh suara terbanyak kedua pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tersebut.

“Ini kan sebenarnya sangat jelas, sangat kasat mata ya permainan yang menurut saya, melakukan segala cara, menghalalkan segala cara untuk merebut Golkar dengan kekuasaan,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved