Dinamika Partai Golkar

Pengamat Ungkap Mundurnya Airlangga Hartarto Ada Kaitannya dengan Dugaan Kasus Ekspor Minyak Sawit

Kejaksaan Agung RI tengah didorong untuk memeriksa dan menetapkan tersangka Airlangga Hartarto atas dugaan ekspor minyak sawit pada 2021-2022.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertemu empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (9/8/2024) siang. Kejaksaan Agung RI tengah didorong untuk memeriksa dan menetapkan tersangka mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto atas dugaan ekspor minyak sawit pada tahun 2021-2022. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Pengamat ungkap mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar ada kaitannya dengan dugaan kasus ekspor minyak sawit.

Mundurnya Airlangga disebut-sebut karena mendapat tekanan internal dan eksternal.

Kejaksaan Agung RI tengah didorong untuk memeriksa dan menetapkan tersangka mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto atas dugaan ekspor minyak sawit pada tahun 2021-2022.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik Citra Institut, Efriza melalui sambungan telepon, Senin (12/8/2024).

Baca juga: Airlangga Mundur, Golkar Kaltim: tak Ada Perubahan Rekomendasi Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024

Namun, ia tidak menyebutkan siapa kelompok atau orang yang mendesak Kejagung untuk mengusut kasus Airlangga Hartarto.

"Supaya kasus Airlangga itu mulai diperiksa KPK dan Airlangga ini mulai statusnya naik jadi tersangka," jelasnya, Senin.

Mundurnya Airlangga jadi ketua umum, diakui Efriza menjadi kontroversi karena saat ini kondisi ekonomi Jakarta yang sulit dan jelang musyawarah nasional luas biasa (Munaslub).

Selain itu, kata Efriza adanya tekanan dari eksternal juga yang mendorong Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur.

"Ini tentunya tekanan dari internal dan eksternal, makanya ia memgambil keputusan secara pribadi dan bersama keluarganya," tegasnya.

Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar (Warta Kota/Miftahul Munir)

Menurut Efriza, jika tekanan itu tidak kuat dan kencang maka Airlangga pasti tetap bertahan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Ini keputusan pribadi beliau, tentu disampaikan ke pak Presiden, Airlangga menunjukan sifat dan karakter tidak pernah melepaskan diskusi dengan Presiden Joko Widodo," imbuhnya. 

Sebelumnya, Airlangga Hartarto secara resmi telah mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Minggu (11/8/2024) kemarin.

Baca juga: 7 Syarat yang Harus Dipenuhi Jokowi untuk Ambil Alih Kursi Ketum Golkar yang Ditinggalkan Airlangga

Pelaksana tugas (Plt) Ketum Partai Golkar telah diumumkan yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita usai pengunduran diri Airlangga Hartarto.

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza mengatakan, mundurnya Airlangga Hartarto bukan secara mendadak tapi sudah direncanakan usai isu bakal dijadikan tersangka kasus dugaan kasus ekspor minyak sawit mentah 2021-2022.

Sebelum mengumumkan mundur, kata Efriza, Airlangga pada Jumat 9 Agustus 2024 sudah menemui Presiden Joko Widodo.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved