Bocah Hilang Ditemukan Meninggal

Kisah Tragis Bocah 9 Tahun di Kubar Kaltim Tewas Mengenaskan, Kepala Botak hingga Kaki Kiri Hilang

Kisah tragis bocah 9 tahun di Kutai Barat (Kubar) tewas mengenaskan. Kepala korban botak hingga kaki kiri hilang.

IST
Foto Amelinda Sari atau Amel semasa hidup - Kisah Tragis Bocah 9 Tahun di Kubar Kaltim Tewas Mengenaskan, Kepala Botak hingga Kaki Kiri Hilang 

TRIBUNKALTIM.CO - Kisah tragis bocah 9 tahun di Kutai Barat (Kubar) tewas mengenaskan.

Kepala korban botak hingga kaki kiri hilang saat ditemukan jasadnya, Selasa (134/8/2024).

Diketahui, bocah 9 tahun, inisial AS yang biasa disapa Amel asal Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim) yang sebelumnya dilaporkan hilang kini ditemukan tidak bernyawa. 

Amel dilaporkan hilang oleh ayahnya, Salfianus Mulyono pada 1 Agustus 2024 lalu.

Baca juga: Sosok Zaki, Bocah Hilang Tragedi Speedboat Tabrak Kapal Tongkang, Sang Guru Beber Satu Sekolah Syok

Kondisi jenazah Amel ini saat ditemukan dalam kondisi tidak utuh, ada kejanggalan di kaki kiri dan rambut warga Kubar ini. 

Kepala Amel juga botak dengan rambut hampir tidak ada, padahal Amel memiliki rambut panjang.

"Posisi jenazah itu tertelungkup dan kaki kanan seperti terpelintir, sedangkan kaki kirinya dari lutut ke bawah itu tidak ada, hanya tingggal paha ke atas, cuma ada tulang besarnya aja. Rambut juga tidak ada," papar Jeri, paman Amel. 

Kondisi fisik yang tak wajar itu diungkapkan petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno, yang ikut mengevakuasi jasad Amel.

Menurutnya, saat dievakuasi, tubuh Amel hampir hancur dan tidak ada kaki kiri.

"Memang kaki kirinya dari lutut ke bawah tidak ada, apakah dimakan binatang atau apa kita enggak tahu juga.

Hanya posisinya tertelungkup di rawa-rawa seperti parit kering begitu," ujar Seno.

Pihak BPBD, kata Seno, hanya membantu pencarian dan evakuasi.

Untuk proses penyelidikan lebih lanjut diserahkan pihak kepolisian.

Baca juga: Cara Pencarian Bocah Hilang yang Diduga Terseret Arus Banjir Samarinda, Pakai Ritual Adat

Pertimbangkan Otopsi

Keluarga besar, lanjut Jeri, masih akan berdiskusi untuk dilakukan otopsi, mengingat banyak kejanggalan dalam jasad Amel. 

"Jenazah sudah dibawa kembali ke rumah duka sekitar jam 8 malam tadi."

"Kita keluarga besar minta diotopsi karena banyak keanehan di tubuh jenazah."

"Kita tidak mau berspekulasi apakah dibunuh atau apa, makanya kami maunya diotopsi dulu biar tahu penyebab kematian yang sebenarnya," ungkap Jeri.

Dilaporkan Hilang 1 Agustus 2024

Salfianus Mulyono, warga Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai masih sempat melihat anaknya, Amel ke sekolah di SD 002 Jengan Danum bersama kedua adiknya, 1 Agustus 2024 lalu. 

Tetapi Amel saat itu tidak mengenakan seragam sekolah.

Ayah Amel, Salfianus Mulyono, dalam laporannya ke aparat berwajib menjelaskan bahwa putrinya pergi meninggalkan rumah pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 sekitar jam 07.30 pagi di Jalan Puruq, RT 002, Kampung Jengan Danum.

Amel pergi meninggalkan rumah tanpa izin kepada orangtuanya. 

"Dan terakhir anak saya terlihat di kantin sekolah SD 002 Jengan Danum, setelah itu tidak kembali lagi," jelas Salfianus.

Hingga kemudian Salfianus melaporkan anaknya hilang.

Tiga belas hari berlalu, Amel ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Jenazah Amel ditemukan hanya sekitar 1 kilometer dari rumah orangtua Amel. 

Jenazah Amel, murid kelas 3 SD itu ditemukan Selasa (13/8/2024) malam pukul 21.00 Wita.

Celana dan Sandal Jadi Petunjuk

Menurut Jeri, lokasi jasad keponakannnya awalnya diketahui seorang warga yang tengah menyadap karet.

Ketika itu, warga yang tengah menyadap karet tersebut hanya melihat celana dan sandal milik korban.

Namun tidak melihat jasad Amel.

"Awalnya mereka hanya lihat celana dan sandal Amel dekat Sungai Pesing, daerah itu ada rawa berlumpur."

Setelah menemukan celana dan sandal temuan ini pun diunggah di media sosial.

"Setelah itu mereka posting di Facebook. Postingan itu dilihat sama keluarga sekitar jam 12 siang." 

"Kemudian ibu dan ayah Amel ini langsung telepon orang yang temukan itu, karena celana dan sandal itu memang milik Amel," katanya.

Ibu Amel Histeris Lihat Jenazah Anaknya

Orangtua Amel segera menuju kebun karet tersebut.

"Akhirnya mereka pergi sama-sama ke kebun karet," ungkap Jeri. 

Sesampainya di lokasi, mereka langsung melakukan pencarian dekat celana dan sandal Amel ditemukan.

Jasad bocah malang itu akhirnya ditemukan ibunya sendiri sekitar 40 meter dari titik penemuan pakaian Amel.

"Ibu Amel pas lihat anaknya itu dalam keadaan telungkup di daerah rawa, langsung histeris teriak di situ.

Akhirnya kami laporkan ke polisi, baru kita evakuasi bersama petugas BPBD," kata Jeri. 

Jasad Amel kemudian dievakuasi ke rumah duka dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Harapan Insan Sendwar untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.

BPBD, Pemerintah Kampung dan Polisi Membantu 

"Dari awal dilaporkan hilang memang kami membantu pencarian dibantu warga, pemerintah kampung dan keluarga.

Setelah ditemukan kita serahkan ke aparat kepolsian.

Tadi sudah dibawa sama tim Inafis Polres ke rumah sakit," tambah petugas BPBD Kabupaten Kubar, Seno.

Sementara itu, aparat kepolisian juga sudah melakukan pengumpulan informasi dan keterangan serta berdiskusi dengan keluarga untuk otopsi.

Baca juga: Bocah SMP Ditemukan Meninggal 150 Meter dari Lokasi Kejadian di Pantai Monpera Balikpapan

(TribunKaltim.co/Febriawan)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved