Tribun Kaltim Hari Ini
Diduga Ada Upaya Intimidasi, FBI Gerebek Penasihat Kampanye Donald Trump
Agen FBI telah menggerebek dan menggeledah rumah Dimitri Simes di Virginia, penasihat kampanye pemilihan presiden Donald Trump tahun 2016.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, WASHINGTON DC - Agen FBI telah menggerebek dan menggeledah rumah Dimitri Simes di Virginia, seorang penulis dan analis kebijakan yang menjadi penasihat kampanye pemilihan presiden Donald Trump tahun 2016.
Simes saat ini menjadi pembawa acara program berita terkini di Channel One milik pemerintah Rusia.
Penggerebekan itu dimulai pada tanggal 13 Agustus, kata FBI kepada kantor berita setempat Rappahannock News
Dilansir dari Guardian yang disadur dari Kompas.com, Nama Simes tercantum lebih dari 100 kali dalam laporan Mueller tahun 2019 mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016.
Baca juga: 6 Fakta Donald Trump Ditembak Saat Kampanye Pilpres AS, Kronologi hingga Respons Biden dan Jokowi
Dia mengatakan bahwa ia sedang berada di luar negeri dan tidak diberi tahu tentang penggeledahan tersebut sebelumnya.
Dia tidak menyadari bahwa dirinya menjadi fokus investigasi penegakan hukum saat ini.
"Saya bingung dan khawatir. Saya belum melihat surat perintah. Saya tidak dihubungi oleh penegak hukum atau siapa pun," tuturnya.
Dalam wawancara dengan Sputnik News milik pemerintah Rusia, Simes mengatakan bahwa penggerebekan tersebut jelas merupakan upaya untuk mengintimidasi.
"Tidak hanya seseorang dari Rusia, tetapi siapa saja yang menentang kebijakan resmi dan khususnya terhadap negara dalam negara," ujarnya.
“Kecurigaan saya adalah bahwa alih-alih berusaha membuat saya datang ke Amerika Serikat dan menginterogasi saya atau bahkan menangkap saya, tujuan mereka sebenarnya adalah memastikan bahwa saya tidak akan kembali," tambahnya.
Putra Simes, Dimitri Simes Jr, mengatakan kepada Sputnik News bahwa ayahnya tidak berada di Amerika Serikat sejak Oktober 2022.
“Rezim Biden takut dikritik atas Ukraina dan Israel,” cuitnya.
Dalam cuitan lainnya , ia menambahkan elemen-elemen rezim Biden berusaha mengganggu kemungkinan de-eskalasi dengan Rusia dan menjerumuskan Amerika ke dalam Perang Dunia III.
Simes, yang lahir di Moskwa, beremigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1973.
Dia menjabat sebagai penasihat kebijakan luar negeri informal untuk Presiden Richard Nixon sebelum memimpin Center for the National Interest selama hampir tiga dekade.
Baca juga: Viral Foto Penahanan Donald Trump di Medsos, Bebas usai 30 Menit Dipenjara, Segini Uang Jaminannya
Setelah bertemu dengan menantu Trump, Jared Kushner, di sebuah jamuan makan siang untuk menghormati Henry Kissinger pada Maret 2016, Simes mulai memberikan nasihat informal tentang kebijakan luar negeri kepada kampanye Trump.
Termasuk memberi nasihat tentang pidato Trump yang membayangkan kerja sama yang lebih besar dengan Rusia. (kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.