Bocah Hilang Ditemukan Meninggal

Terkuak Alasan Keluarga Amelinda Tolak Autopsi Sebelumnya, Minta Polres Kubar Usut hingga Tuntas

Terkuak alasan keluarga Amelinda tolak autopsi sebelumnya, minta polisi usut hingga tuntas.

|
Penulis: Febriawan | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Febriawan
Polisi saat berjaga di depan ruang jenazah RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS), Kutai Barat. Terkuak alasan keluarga Amelinda tolak autopsi sebelumnya, minta polisi usut hingga tuntas. 

TRIBUKALTIM.CO, SENDAWAR - Polisi akhirnya membongkar kembali makam Amelinda Sari (9), siswi SDN 002 Jengan Danum yang ditemukan dalam kondisi tewas tidak wajar, beberapa waktu lalu.

Disaksikan pihak keluarga, kerabat dan penasihat hukum korban, pembongkaran makam dilakukan pihak kepolisian pada Selasa (20/08/2024) pagi ini.

Setelah dibongkar, jenazah bocah itu langsung dibawa ke Rumah Sakit HIS untuk dilakukan autopsi oleh tim dokter forensik yang didatangkan Polres Kutai Barat.

Salah satu pengacara Amel, Samuel R mengungkapkan, pihak keluarga sudah memberikan persetujuan untuk dilakukan autopsi.

"Memang awalnya agak ragu, karena ada isu-isu kalau biayanya mahal. Tapi setelah diberi penjelasan, biaya semua ditanggung polisi, keluarga menyetujui (autopsi). Keluarga sudah membuat pernyataan tertulis. Malah keluarga yang minta agar kematian anak mereka diusut tuntas," kata Samuel.

Baca juga: BREAKING NEWS Makam Amel Dibongkar untuk Autopsi Jenazah Bocah Kubar yang Ditemukan tanpa Kaki Kiri

Hingga berita ini diterbitkan, hasil  autopsi belum diketahui.

Pihak pengacara menyampaikan, ada beberapa kejanggalan yang ditemukan pada jenazah Amel di areal perkebunan karet.

Samuel membenarkan saat ditemukan, kondisi korban sudah tidak utuh lagi.  

Atas hal itu, ibu korban bernama Rustina Yutmilda merasa kematian anaknya tidak wajar.

Baca juga: Beredar Video Kekerasan terhadap Anak, Dikaitkan dengan Amel, Bocah Kubar yang Ditemukan Meninggal

Dia kemudian meminta bantuan pengacara untuk mengungkap kasus tersebut. 

"Kematian ini sepertinya bukan akibat serangan binatang, melainkan pembunuhan. Makanya kami sebagai pengacara (diminta) untuk mengungkapkan kasus ini supaya diketahui secara terang benderang, kalau memang ini pembunuhan dapat diketahui siapa pelakunya,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa polisi sudah seharusnya serius menangani kasus ini.

Keseriusan itu sejalan dengan desakan publik yang ingin kasus kematian Amel diusut hingga tuntas. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved