Breaking News

Bocah Hilang Ditemukan Meninggal

Wali Kelas Amel Mengaku Mengetahui Kabar Muridnya Hilang Sejak 1 Agustus dari Medsos

Dirinya dan juga guru-guru di sekolah baru tahu lewat media sosial facebook yang mengabarkan, jika salah satu muridnya yang akrab disapa Amel hilang

Penulis: Febriawan | Editor: Nur Pratama
HO
AMEL BOCAH KUBAR - Foto Amelinda Sari yang biasa disapa Amel. Kanan: lokasi ditemukan jasad Amel di perkebunan karet. Keluarga tolak autopsi, Polres Kutai Barat (Kubar) tetap selidiki kematian Amel, bocah yang jasadnya ditemukan tak utuh. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Menurut pengakuan wali kelas 3 SDN 02 Jengan Danum, Christina, tempat sekolah Amelinda Sari (9 tahun), tidak ada dari pihak orangtua yang menginformasikan ke sekolah, sejak anak tersebut dinyatakan hilang dari rumah sejak 1 Agustus lalu

Dirinya dan juga guru-guru di sekolah itu, baru tahu lewat media sosial facebook yang mengabarkan, jika salah satu muridnya yang akrab disapa Amel hilang dari rumah.

"Orang tuanya tidak ada konfirmasi ke kami. Bahkan hingga beberapa hari tidak masuk sekolah. Karena baru mulai masuk, setelah libur kenaikan kelas, saya memang belum terlalu hapal anak itu," kata wali kelas Amel, Rabu (21/8/2024).

Baca juga: Autopsi Selesai, Polisi Kembali Makamkan Amel Bocah Kubar yang Jenazahnya Ditemukan tanpa Kaki Kiri

Informasi Amelinda hilang di sampaikan ke sekolah kata Christina, disampaikan orang tua Amel ke sekolah. Beberapa hari setelah Amelinda hilang. " Kami juga melihat orang tuanya membuat laporan ke polisi. Laporan itu disher ke facebook," ujarnya.

Termasuk keseharian Amel. Kristina mengaku, melihat Amel anak yang pendiam. Hanya saja kalau dengan teman sebayanya, main seperti biasa.

"Ya tidak tahu kalau keseharian di rumah ya. Apalagi kita baru beberapa kali pertemuan. Setahu saya, anaknya pendiam. Terakhir, seingat saya. Saya sempat minta dia maju untuk membaca ke depan," kenangnya.

"Saya juga sempat tanya, kamu kalau di rumah belajar tidak. Dia tidak jawab iya, tidak juga jawab tidak. Diam saja anaknya," lanjut Kristina.

Ia mengaku tidak pernah melihat lagi keberadaan Amel, setelah tanggal 31 Juli 2024..

"Itu (ke kantin sekolah), saya tidak tahu. Anak-anak juga tidak ada yang memberi tahu. Apalagi kalau di luar sekolah, kami tidak mengetahui itu," ujarnya.
 
Sebagai guru, sekaligus wali kelas, Kristina merasa bersedih, setelah mendengar anak muridnya tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Apalagi kondisinya tidak wajar, dan masih menjadi misteri penyebabnya.

Sebelumnya kasus kematian Amel menarik perhatian publik, karena saat ditemukan, kondisi jasad sudah membusuk dengan kaki kiri hilang dan kepala botak.

Padahal, kondisi bocah SD berusia 9 tahun itu masih normal saat terakhir kali menghilang pada 1 Agustus 2024 lalu. 

Jasad Amel ditemukan ibunya sendiri di kebun karet dekat Sungai Pesikng, hanya berjarak 1 Km dari rumah. Kematian pelajar SD 002 Jengan Danum ini menuai polemik dan kontroversi karena banyak kejanggalan. 

Sampai saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik kematian Amel. Beberapa saksi sudah dimintai keterangan, dan sejumlah barang bukti juga sudah diamankan. 

Terkini polisi, melakui tim dokter forensik melakukan otopsi, untuk keperluan penyidikan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved