Optimalkan Pengangkutan Sampah, Tiap Kecamatan di Samarinda Dibekali 1 Unit Mobil Kebersihan

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk masalah penumpukan sampah kian mengkhawatirkan di Kota Samarinda. 

Meningkatnya volume sampah menjadi tantangan serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, mengharuskan adanya langkah nyata dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif.

Dalam hal ini, nyatanya sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, yakni melalui pengadaan mobil kebersihan yang dioperasikan di tingkat kecamatan. 

Saat ini, terdapat sepuluh mobil kebersihan yang tersebar di seluruh kecamatan di Samarinda, yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengangkutan sampah dan mendukung kegiatan gotong royong di masyarakat.

Baca juga: Desain Revitalisasi Kawasan Pecinan Samarinda Bakal Dipamerkan dalam Expo di Mall SCP

Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, menyatakan bahwa pengadaan mobil kebersihan tersebut telah diusulkan pada tahun lalu dan direalisasikan pada tahun ini. 

"Penganggarannya diletakkan di kecamatan masing-masing. Kami dari DLH juga turut serta dalam proses pengusulan ini, terutama terkait dengan teknis pengangkutan sampah," ujar Boy saat dihubungi (23/8).

Mobil kebersihan ini memiliki kapasitas angkut kurang lebih 1 meter kubik sampah. Kemudian angkutan tersebut langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

"Armada pengangkut sampah ini sangat membantu DLH, terutama dalam pelaksanaan gotong royong yang sesuai dengan instruksi Pak Walikota. ," tambahnya.

Sementara itu Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesprayogi, juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. 

Menurutnya, pengadaan armada kebersihan di kecamatan ini sangat membantu dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama setelah kegiatan kerja bakti dan gotong royong.

Bahkan mobil kebersihan ini dinilai sangat efektif dalam mengangkut sampah setelah penyapuan di median jalan, sehingga tak perlu lagi menunggu DLH.

“Apalagi habis di sapu sampah daun itu kadang kembali beterbangan. Jadi kalau ada kotoran yang masih bisa diangkut dengan mobil ini maka tidak perlu menunggu DLH. Tapi kalau yang tidak bisa diakomodir mobil ini, baru menunggu dan diserahkan ke DLH,” jelas Aditya.

Terkait dengan biaya perawatan mobil kebersihan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kecamatan. 

"Kami fasilitasi itu untuk memastikan mobil ini dapat terus beroperasi dengan baik dan mendukung kebersihan di lingkungan kecamatan," pungkasnya.(*)