Gempa Hari Ini
Gempa M5.8 di Gunungkidul Yogyakarta Tidak Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Hal Ini ke Masyarakat
Hari ini, Senin 26 Agustus 2024 pukul 19.57.42 WIB wilaya Samudra Hindia, Selatan Gunungkidul diguncang gempa tektonik.
Hal tersebut bisa terjadi apabila terjadinya gempa akibat Megathrust Selat Sunda bersamaan dengan segmentasi yang berada di atasnya, yaitu Megathrust Enggano di Bengkulu dan sebelah timurnya, yaitu Megathrust Jawa Barat-Tengah.
“Energi yang dihasilkan dari potensi gempa itu mirip dengan gempa bumi dan tsunami Aceh 2004,” jelas Widjo dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Ia menambahkan, ada kemungkinan gempa akibat Megathrust Selat Sunda memicu tsunami yang lebih tinggi ketika gempa berkekuatan M 9,3 melanda Aceh pada 2004 silam.
Selain itu, Megathrust Mentawai-Siberut berpotensi memicu gempa besar di masa yang akan datang pernah menimbulkan beberapa bencana sejak 1994.
Megathrust di wilayah Sumatera tersebut pernah menyebabkan gempa M 8,5 di Nias pada 1994, M 7,9 di Lampung-Bengkulu pada 2000, M 9,3 di Aceh pada 2004, dan M 8,7 di Bengkulu.
Megathrust Mentawai-Siberut juga pernah menyebabkan gempa berkekuatan M 7,3 di Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.
Pada saat itu, Daryono mengatakan, gempa di wilayah tersebut merupakan rangkaian gempa yang telah diprediksi para ilmuwan.
“Karena memang hanya di segmen (zona megathrust segmen Mentawai-Siberut) ini yang energi (gempa bumi) terkonsentrasi dan belum release (muncul) di bagian Sumatera," jelas Daryono dikutip dari Kompas.com, Selasa.
“Hanya satu-satunya di Mentawai-Siberut yang belum release (gempa). Jadi gempa hari ini (Selasa) merupakan bagian dari rangkaian gempa zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut,” tambahnya.
Daryono menjelaskan, gempa paling besar yang yang dipicu oleh Megathrust Mentawai-Siberut terjadi pada 10 Februari 1797.
Pada saat itu, kekuatan gempa mencapai M 8,5 dan menimbulkan tsunami besar sehingga lebih dari 300 orang meninggal.
“Artinya, sudah lebih dari 300 tahun di zona ini tidak terjadi gempa besar sehingga wajar jika para ahli menjadikan zona ini sebagai the big one yang mana menjadi perhatian para ahli,” imbuh Daryono.
Baca juga: Gempa Megathrust Indonesia Bisa Picu Tsunami Lebih Tinggi Dibanding Aceh, BMKG: Tinggal Tunggu Waktu
Lokasi Zona Megathrust di Indonesia
Lebih lanjut, salah satu langkah mitigasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengenali lokasi zona megathrust di Indonesia.
Indonesia memiliki beberapa zona subduksi aktif, seperti zona subduksi Sunda yang mencakup wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, zona subduksi Banda, zona subduksi Lempeng Laut Maluku, zona subduksi Sulawesi, zona subduksi Lempeng Laut Filipina, serta zona subduksi utara Papua.
Dari sederet zona subduksi aktif tersebut masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa segmen atau beberapa titik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.