Mahasiswa Demo Polresta Samarinda
Cipayung Plus Geruduk Mapolresta Samarinda, Kecam Tindakan Represif Terhadap Mahasiswa
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus Kota Samarinda ini mengecam tindakan represif terhadap massa aksi massa
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
"Kami (Polisi) mencintai, menghargai dan melindungi adik-adik mahasiswa. Begitupun sebaliknya, cintai dan hargai polisi. Kita harus saling menjaga," imbuh AKBP Eko Budiarto.
Setelah pertemuan itu para mahasiswa sepakat membubarkan diri pada Pukul 18.30 Wita.
Sebelum itu mereka menegaskan memberi waktu 3 hari bagi Kapolresta Samarinda untuk memproses pelaku pemukulan mahasiswa.
"Kami mengawal sampai pelaku pemukulan dipecat. Kami juga ingin pelaku meminta maaf secara langsung di depan kami. Kalau tidak, maka kami akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar dan Kapolres Samarinda harus diganti," tegas Ketua HMI Cabang Samarinda, Syahril Saili yang merupakan korban pemukulan dan turut hadir dalam aksi ini.
Dijumpai lagi usai massa membubarkan diri, Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budiarto mengatakan bahwa oknum yang melakukan pemukulan sudah ditahan dan diproses sesuai ketentuan.
"Kalau dipecat atau bagaimana kita lihat prosesnya. Perbuatan apa yang dia lakukan dan lain sebagainya," ucapnya.
Baca juga: Demo di Depan DPRD Kaltim Ricuh. Mahasiswa Dibubarkan Paksa dengan Water Cannon
Menanggapi permintaan tanggung jawab atas mahasiswa yang mengalami cidera, AKBP Eko Budiarto menegaskan semua yang terjadi di lapangan merupakan dinamika.
Sebab bukan hanya mahasiswa, sejumlah personel juga diungkapnya mengalami cidera.
"Soal kena water cannon itu hal biasa. Tapi pemukulan itu yang tidak bisa saya biarkan. Nanti Kapolres (Kombes Pol Ary Fadli) akan ke sekretariat mereka (HMI)," tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.