Ibu Kota Negara
Kawasan IKN Kaltim Dibayangi Risiko Banjir dan Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi, Penjelasan BMKG
Kawasan IKN Kaltim dibayangi risiko banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi. Penjelasan BMKG.
TRIBUNKALTIM.CO - Kawasan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan Timur (Kaltim) dibayangi risiko banjir dan longsor besar akibat curah hujan tinggi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), risiko bencana banjir dan longsor di IKN Kaltim ini akibat curah hujan tinggi juga berdasarkan karakteristik hujan di Kaltim.
BMKG sendiri masih akan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di sekitar IKN Kaltim.
Berdasarkan karakteristik wilayah, curah hujan di Kalimantan Timur terjadi sepanjang tahun.
Baca juga: Ridwan Kamil Tegaskan IKN Kaltim Mustahil Gantikan DKJ: Jakarta Tetap Pusat Segalanya di Indonesia
Baca juga: Kasetpres Beri Penjelasan soal Kapan Nusantara Ditetapkan Jadi Ibu Kota Negara, UU IKN Disinggung
Baca juga: Bukan Ganti Untung, Pengamat Kasihan Lahan Warga di IKN Kaltim Dihargai Rp 6.711 per Meter Persegi
"Di sana hujannya sepanjang tahun, musim kemaraunya masih 150 milimeter, itu masih garis batas.
Masuk September naik lagi (curah hujannya).
Jadi memang di sana karakteristik hujan sepanjang tahun potensi bencana banjir tanah longsor besar," kata Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).
Seto mengungkapkan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengurangi curah hujan, termasuk lewat teknik modifikasi cuaca (TMC).
TMC dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan BNPB, Kementerian PUPR, Kemenhub, dan seluruh stakeholder,termasuk pemerintah daerah setempat.
"Tentu kita berusaha untuk mengurangi resiko bencana karena IKN khususnya, dan Kalimantan Timur pada umumnya, itu karakteristik hujannya tidak sama dengan wilayah kita berada saat ini," ucap dia seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Ia tidak memungkiri, terkadang ada beberapa wilayah yang tetap turun hujan meski TMC dilakukan.
Namun, ia menuturkan, TMC tetap mampu mengurangi curah hujan yang turun sehingga potensi bencana bisa diminimalisasi.

"Masih ada yang bobol-bobol juga sedikit. Ada genangan-genangan, masih ada.
Tapi kita berupaya semaksimal mungkin untuk menguranginya sesuai dengan batas kemampuan manusia dan batas teknologi yang ada di Indonesia, di dunia saat ini," ucap dia.
Baca juga: Kans Jokowi Batal Berkantor di IKN Nusantara Kaltim, Kemenhub Klaim Bandara IKN Sudah Bisa Digunakan
Kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan, TMC yang telah dilakukan pemerintah berdampak baik.
PUPR Awasi Teknik Peningkatan Jalan di IKN Nusantara, Dana yang Dibutuhkan Rp21 Miliar |
![]() |
---|
Prabowo Pastikan Berkantor di IKN Nusantara, Bos Gerindra: Presiden Kerja di Ibu Kota |
![]() |
---|
Penampakan Training Center PSSI di IKN Kaltim, bisa Dipakai Timnas Indonesia Latihan September 2024 |
![]() |
---|
ASN Tiga Kementerian Ini Duluan Diterbangkan ke IKN Kaltim dan Akan Ikut Berkantor Bersama Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.