Berita Kutim Terkini

Perluas Program Sustainable Living, Apical dan Earthworm Foundation Sasar 3 Desa di Kutim 

Apical dan Earthworm Foundation meluncurkan program Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup Berkelanjutan di Kutai Timur, Kalimantan Timur

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Launching Program Desa Hidup Berkelanjutan di Kutai Timur, Kalimantan Timur.TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Apical dan Earthworm Foundation meluncurkan program Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup Berkelanjutan di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Apical dan Earthworm Foundation menggandeng Pemkab Kutim untuk mewujudkan program SLV di 3 desa yakni Desa Tepian Makmur Kecamatan Rantau Pulung, Desa Tepian Langsat dan Tepian Indah di Kecamatan Bengalon.

Dipilih 3 desa tersebut lantaran, wilayah itu terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan sejarah penting dalam produksi minyak sawit, serta kurang lebih 16.200 masyarakat yang tinggal disana sangat bergantung pada budidaya kelapa sawit untuk kesejahteraan sosio-ekonominya.

Program SLV bertujuan untuk membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk praktik pertanian berkelanjutan, mengembangkan mata pencaharian alternatif yang berkelanjutan melalui budidaya kakao, dan melindungi lanskap alam dengan menumbuhkan komitmen pemangku kepentingan untuk konservasi dan restorasi kawasan hutan yang ditetapkan.

"Fokusnya kami akan memberdayakan petani kelapa sawit agar mendapat praktek pertanian dan manajemen yang baik," ujar CSR Manager Apical, Agus Wiastono, Rabu (4/9/2024).

Baca juga: DPPKB Kutim Fasilitasi Penanganan Anak Kasus Stunting di Muara Ancalong Kutai Timur

Baca juga: DSN Group di Muara Wahau Kutim Konsisten Penuhi Hak Karyawan Sesuai Aturan

Dengan demikian, diharapkan para petani mudah memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan mencapai sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). 

Tak hanya itu, secara khusus, petani Kelapa Sawit di Kutai Timur juga diharapkan dapat meningkatkan teknik pertanian dengan beralih ke pupuk alternatif berbasis non-kimia.

Katanya, program SLV juga akan membuat demplot pertanian kakao untuk membantu
mendiversifikasi sumber pendapatan petani di Kutai Timur.

Pasalnya, komoditi kakao di Kutai Timur terkenal dengan kualitas yang tinggi sehingga melalui program SLV juga dihatapkan bisa mendukung akses pasar kakao baik secara regional maupun nasional.

"Program ini telah dirancang selama 5 tahun ke depan dengan tujuan kami adalah untuk melatih 500 petani, menyediakan peralatan dan dukungan yang mereka perlukan untuk berkembang secara berkelanjutan dan sadar akan lingkungan," imbuhnya.

Baca juga: Kesan Bapaslon Bupati dan Wabup Kutim ARMY Usai Pemeriksaan Kesehatan di RSUD Kudungga

Sementara itu, Ketua Program Lapangan Earthworm Foundation di Indonesia, Dean Affandi menambahkan bahwa tak lain juga tujuannya untuk melindungi 10.000 hektar lahan.

"Serta menanam 90.000 pohon untuk konservasi dan restorasi hutan, sekaligus memberikan manfaat yang signifikan bagi petani Kutai Timur pada akhir program SLV," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved