Berita Pemkab PPU
Komitmen Pemkab PPU Tingkatkan Produksi Pertanian
Asosiasi Bio-Agro Input Indonesia (ABI), bersama melakukan kunjungan studi evaluasi terhadap teknologi budidaya padi di lahan sulfat masam 3 desa
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Asosiasi Bio-Agro Input Indonesia (ABI), bersama melakukan kunjungan studi evaluasi terhadap teknologi budidaya padi di lahan sulfat masam di tiga desa, Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja, dan Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Acara ini dihadiri Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Direktur Serealia Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ketua Umum ABI, dosen tetap Universitas Pertahanan Kementerian Pertahanan, serta undangan lainnya.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan produksi serta produktivitas padi melalui perluasan areal tanam (PAT) dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan berkelanjutan di lahan sawah sulfat masam.
Lahan-lahan ini tersebar luas di Pulau Kalimantan, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Sulawesi Selatan, dan beberapa provinsi lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Traso, menyampaikan bahwa Kecamatan Babulu telah menjadi sentra atau lumbung pangan.
Baca juga: Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun Hadiri Pertemuan Sinergitas Pembangunan Pertanian
Baca juga: Jatam Kaltim Tegaskan Air dari Bekas Galian Tambang Batu Bara bisa Merusak Lahan Pertanian
Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian dan produktivitas melalui berbagai upaya, termasuk pemanfaatan teknologi yang tepat. Namun, terdapat tantangan yakni pH tanah yang rendah dan kondisi lahan yang sulit.
“Kami berharap program ini dapat memberikan solusi nyata bagi para petani,” ungkapnya pada Jumat (6/9/2024).
Disampaikan Andi Trasi bahwa pH tanah di Babulu sangat masam, rendahnya kandungan hara, serta tingginya kandungan pirit dan toksisitas aluminium.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa produktivitas padi di wilayah ini hanya sekitar 2-3 ton per hektar, jauh di bawah rata-rata nasional. Rendahnya produktivitas ini juga dipengaruhi oleh serangan OPT tinggi, seperti blas, kresek, penggerek batang padi, dan Wereng Batang Cokelat (WBC).
“Kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bagi kita,” sambungnya.
Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) memperkenalkan konsep PROFITISASI pertanian sebagai solusi.
Konsep ini tidak hanya fokus pada intensifikasi atau ekstensifikasi tetapi juga pada penurunan harga pokok produksi dan pengurangan risiko kegagalan produksi.
ABI mengusulkan penerapan teknologi budidaya yang tepat guna, seperti penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing pertanian lokal dengan biaya yang lebih rendah dan hasil yang lebih baik.
Baca juga: Lubang Bekas Galian Tambang di Kaltim akan Dijadikan Sumber Air Pertanian Hingga Perkebunan
Program ini juga didukung oleh dosen tetap Universitas Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Iswan Gunadi, yang turut memberikan pandangan akademis mengenai aplikasi teknologi budidaya yang inovatif.
Dengan pendekatan yang berfokus pada pengurangan biaya produksi, pengelolaan risiko yang lebih baik, dan adaptasi teknologi yang sesuai dengan kondisi lokal, ABI dan mitra berharap dapat meningkatkan hasil dan keuntungan petani, serta mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di wilayah ini. (*)
Ratusan Pelajar di PPU Kaltim Ramaikan Senam Massal Hari Anak Nasional 2025 |
![]() |
---|
Sosialisasi Perpres Nomor 46 Tahun 2025, Wabup PPU Soroti Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa |
![]() |
---|
Turnamen Basket Pelajar KU-17 Meriahkan HUT ke-17 Tidar, Bupati PPU Mudyat Harap Jadi Agenda Tahunan |
![]() |
---|
Peringatan HKG PKK PPU ke-53, Ini Pesan Bupati Mudyat Noor |
![]() |
---|
MTQ ke-45 Kaltim di Sangatta Kutim Resmi Ditutup, PPU Siap Tingkatkan Prestasi di Ajang Selanjutnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.