Berita Balikpapan Terkini

UMKM Nat Cake and Cookies Balikpapan Jual Kue Kering Satuan dengan Harga Seribuan

Strategi penjualan menjadi hal yang krusial saat memasarkan produk. Sebab, dibutuhkan strategi atau cara yang unik demi menarik minat pelanggan

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/WAHYU TRIONO
Pemilik UMKM Nat Cake and Cookies, J. Natali CH (Kanan) pada Program Klinik UMKM dalam Kanal YouTube Tribun Kaltim Official.TRIBUNKALTIM.CO/WAHYU TRIONO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Strategi penjualan menjadi hal yang krusial saat memasarkan produk. Sebab, dibutuhkan strategi atau cara yang unik demi menarik minat pelanggan.

Salah satu bisnis kuliner di Balikpapan, UMKM Nat Cake and Cookies juga menonjolkan strategi penjualannya. Dengan memberikan harga satuan, dan menaruh produknya di area kasir. 

Hal ini disampaikan oleh Pemilik UMKM Nat Cake and Cookies, J. Natali CH. Ia membeberkan, bisnis kue keringnya ini tak hanya gencar dijual saat hari raya, melainkan juga setiap hari di 5 warung atau toko kota Balikpapan

Wanita yang kerap disapa Natali ini menjelaskan, ia menjual kue kering, dengan harga Rp 1000 persatuannya. Produk ini, kata dia, kerap ditaruh didalam toples besar dengan jumlah 50 hingga 70 kue, kemudian dipajang didepan kasir untuk menarik minat pelanggannya. 

"Persatuannya seribu. Pakai toples besar. Tapi lebih sering kue kacang, yang lain gak (dipajang). Makanya banyak yang suka, terutama orang yang suka ngemil. Mereka beli sesuai kebutuhan. Jadi beli satuan, tidak bertoples," ujarnya, Jumat (6/9/2024). 

Baca juga: Dukung Perkembangan UMKM, Bea Cukai Balikpapan Hadirkan Inovasi Profil dan Foto Produk Gratis 

Baca juga: Teras Samarinda Bakal Diisi Tenant UMKM, Pendaftaran lewat Platform Digital

Tak ayal, kue kering rasa kacang tersebut bahkan menjadi best seller diantara produk UMKM Nat Cake and Cookies lainnya. Seperti nastar, choco chips, kue keju, kue putri salju, kue emping, dan lain-lain.

Sehingga, kue kacang ini banyak diminati pelanggannya, meski diluar momentum hari raya. Bahkan, kerap dipesan satu toples dalam seminggu. 

Untuk diketahui, usaha kue kering ini hadir sejak tahun 2000-an. Berawal dari hobi Natali dan sang suami yang memang suka ngemil. 

Setiap awal membuka usaha, tentu tak mudah. Hal ini juga dirasakan oleh Natali. Ia mengaku, sempat melewati beberapa kali trial eror, sebelum akhirnya menemukan resep yang sempurna. 

"Awalnya karena suka ngemil. Daripada beli terus, jadi cobain resep-resep hingga akhirnya buat usaha kue kering," tambahnya. 

Natali juga mengatakan, pemasaran produknya juga bermula dari membagikan tester kue kering pada teman-teman arisannya. Seiring berjalannya waktu, usaha kue kering ini berkembang, hingga memiliki reseller. Bahkan dititip di beberapa warung serta sejumlah hotel di Balikpapan

"Mulanya tester dulu. Bagiin di arisan untuk mereka cicipi. Kalau ada yang pesan, saya buatkan. Akhirnya sekarang sudah ada reseller dan titip di beberapa toko atau warung," jelasnya. 

Baca juga: Tak Hanya Rumah Tangga, Pemkot Samarinda Bakal Terapkan Sistem Kartu Pembelian Gas Melon untuk UMKM

Lebih lanjut, Natali mengatakan, kue keringnya ini dibanderol mulai dari Rp 30 ribu hingga 35 ribu per toplesnya. Untuk harga tersebut, bisa dipesan H-1 sebelum pengambilan produk.  (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved