Ibu Kota Negara

IKN Diapit Dua Sesar, Amankah dari Ancaman Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKG Balikpapan

IKN diapit dua sesar, amankah dari ancaman gempa megathrust? Ini penjelasan BMKG Balikpapan.

KOMPAS.com/Wisnu Nugroho
Istana Negara dengan latar belakang Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) jelang matahari tenggelam, Rabu (7/8/2024) pukul 18.21 Wita. IKN diapit dua sesar, amankah dari ancaman gempa megathrust? Ini penjelasan BMKG Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO - IKN diapit dua sesar, amankah dari ancaman gempa megathrust? Ini penjelasan BMKG Balikpapan.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosifika (BMKG) Balikpapan Rasmid mengatakan lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) diapit dua sesar.

Kendati demikian, IKN yang berada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, dipastikan relatif aman dari ancaman gempa skala besar lintas lempeng atau megathrust.

Baca juga: Daftar Sesar di Kalimantan Timur dan Utara, BMKG Jelaskan Potensi Kaltara Terdampak Gempa Megathrust

"Kalau untuk di IKN relatif aman. Ancaman megathrust-nya tidak dekat. Dia jauh ada di utara Pulau Sulawesi. Sementara IKN ada di tengah-tengah Kalimantan, dan itu tidak akan terpengaruh," tegas Rasmid, Kamis (5/9/2024)..

Adapun dua sesar yang mengapit IKN, relatif kecil karena bukan terbentuk dari aktivitas bebatuan tektonik melainkan aktivitas fluida atau hidrokarbon yang tidak dieksplorasi (ditambang).

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Balikpapan Rasmid
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Balikpapan Rasmid (KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER)

"Panjang kedua sesar ini pun tidak terlalu signifikan. Dan itu ditambah lagi IKN telah dibangun di atas standar rata-rata jadi tidak ada masalah sama sekali," imbuhnya.

Sebaliknya, megathrust akan berpengaruh pada pantai timur Pulau Kalimantan seperti Tarakan, Berau, dan Bontang.

Baca juga: Kalimantan Makin Sering Gempa, Sudah Terjadi 153 Kali di 2024, Ada Potensi Megathrust di Kaltara?

Megathust ini akan dipicu sesar Sangkulirang yang merupakan lanjutan dari Palukoro di utara Pulau Sulawesi yang membentang sepanjang ratusan kilometer.

Sesar ini memiliki sejarah telah memicu gempa besar dan tsunami pada 14 Mei 1921.

"Kalau dihitung-hitung potensinya bisa menghasilkan gempa berkekuatan Magnutudo (M) 8,5. Itu lumayan besar juga sehingga ketika ada subduksi atau megathrust itu nendang air yang ada di atasnya, menimbulkan tsunami. Itu yang kami antisipasi di sini," jelas Rasmid.

Selain sesar di atas, terdapat juga sesar Meratus dengan panjang 100-110 kilometer, yang membentang dari utara hingga selatan, tepatnya di ujung Kabupaten Paser.

Kemudian sesar Mangkalihat yang juga panjang dengan ukuran 100 kilometer, dan sesar Tarakan sepanjang 100 kilometer.

Tak kalah penting adalah sesar purba yang membelah bumi Kalimantan dari ujung barat di Kalimantan Barat hingga Kabupaten Paser bagian utara, tepatnya Teluk Adang.

Baca juga: Gempa Jogja Dipicu Aktivitas Megathrust, Inilah 16 Daerah yang Diperkirakan Kena Dampak Menurut BMKG

Sementara sesar Meratus yang memicu gempa M 4,7 di Kabuapten Banjar, Kalimantan Selatan pada 13 Februari 2024 di kedalaman 10 kilometer, berdasarkan catatan BMKG Balikpapan itu tidak sampai ke utara.

"Tidak sampai ke IKN. Itu tidak dirasakan ya karena bebatuan wilayah IKN keras, gelombangnya lewat dengan cepat dan amplitudonya kecil jadi tidak berdampak pada wilayah IKN," tuntas Rasmid. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Diapit Dua Sesar, IKN Dipastikan Aman dari Ancaman Megathrust", Klik untuk baca: 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved