7 Tradisi Maulid Nabi di Indonesia yang Berkaitan dengan Adat dan Budaya

TRIBUNKALTIM.CO - Mendekati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan setiap 12 Rabiul Awal atau 15-16 September 2024 mendatang tentunya Indonesia memiliki banyak tradisi.

Terdapat banyak tradisi Maulid Nabi di Indonesia sangat beragam dan merupakan bagian penting dari perayaan keagamaan dalam masyarakat Muslim.

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.

Berikut beberapa tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang populer di Indonesia mengutip berbagai sumber yang telah dirangkum oleh TribunKaltim.co.

Baca juga: 10 Contoh Teks MC Maulid Nabi Muhammad, Mencairkan Suasana untuk Acara Sekolah, Masjid dan Majelis

1. Bacaan Maulid

Di banyak daerah, perayaan dimulai dengan pembacaan kitab-kitab maulid seperti Barzanji atau Simtudduror.

Kitab-kitab ini berisi kisah kehidupan Nabi Muhammad, pujian kepada beliau, serta doa-doa.

Bacaan maulid ini diiringi dengan lantunan syair atau shalawat yang dinyanyikan secara bersama-sama.

2. Khataman Al-Qur'an dan Pengajian

Khataman Al-Qur’an sering dilakukan sebagai pembuka acara Maulid, diikuti oleh pengajian yang menghadirkan ulama atau kyai untuk memberikan ceramah tentang sejarah dan teladan Nabi Muhammad SAW.

Pengajian ini bertujuan untuk mengingatkan umat Muslim akan akhlak dan ajaran Nabi.

3. Tradisi Nasi Tumpeng atau Berkat

Di banyak daerah, terutama di Jawa, perayaan Maulid disertai dengan acara makan bersama.

Makanan tradisional seperti nasi tumpeng atau berkat dibagikan kepada para jamaah.

Nasi tumpeng disusun berbentuk kerucut sebagai simbol syukur dan disajikan bersama lauk-pauk tradisional.

4. Grebeg Maulud (Yogyakarta)

Salah satu tradisi yang sangat terkenal adalah Grebeg Maulud di Yogyakarta.

Dalam acara ini, Keraton Yogyakarta menggelar pawai dengan membawa gunungan, yaitu hasil bumi yang disusun menyerupai gunung.

Gunungan ini kemudian dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol keberkahan.

Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan menjadi daya tarik wisata religi.

5. Baayun Maulid (Kalimantan)

Di Kalimantan Selatan, masyarakat menggelar tradisi unik bernama Baayun Maulid.

Tradisi ini melibatkan anak-anak yang diayun dalam kain sambil didoakan, dengan harapan mereka tumbuh menjadi anak yang saleh dan sehat.

Acara ini sering diiringi dengan pembacaan maulid dan shalawat.

6. Kirab Maulid (Sumatera Barat)

Di Sumatera Barat, perayaan Maulid Nabi dikenal dengan Tabuik atau Kirab Maulid.

Perayaan ini melibatkan pawai besar dengan membawa replika tabut, sebuah simbol peringatan peristiwa Karbala.

Tradisi ini menjadi simbol cinta kepada Nabi dan keluarganya, khususnya kepada cucu Nabi, Husain.

7. Karnaval dan Perayaan Besar

Di beberapa wilayah, seperti Aceh dan Madura, Maulid Nabi sering dirayakan dengan perayaan besar yang melibatkan karnaval, pembacaan shalawat, dan pementasan drama tentang kehidupan Nabi Muhammad.

Masyarakat setempat antusias meramaikan acara tersebut sebagai bentuk kecintaan mereka kepada Nabi.

Dengan berbagai tradisi ini, peringatan Maulid Nabi di Indonesia tidak hanya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Nabi Muhammad, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim.

Tradisi-tradisi tersebut memperlihatkan betapa kayanya budaya dan keagamaan di Indonesia dalam merayakan momen penting dalam Islam. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.