Berita Kukar Terkini
Akmal Malik Perintahkan Tutup Perizinan dan Lubang Tambang Bangun Rejo Kukar, Buntut 2 Bocah Tewas
Atas kondisi ini, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik bereaksi, dirinya sangatlah merasa prihatin terkait lubang tambang
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tewasnya Vegar (9) dan Altaf (10) di kolam tambang Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kukar, Kalimantan Timur pada Sabtu 14 September 2024 lalu, menambah daftar nyawa melayang di lubang eks tambang batu bara di Provinsi Kalimantan Timur.
Atas kondisi ini, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik bereaksi, dirinya sangatlah merasa prihatin.
Dalam kesempatannya, didampingi Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Kaltim Bambang Arwanto,
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik langsung terjun ke lokasi kejadian melihat kolam yang menenggelamkan dua bocah malang tersebut, Senin 16 September 2024.
Pj Gubernur Akmal Malik menegaskan, dia bersama dinas terkait akan menutup perizinan dan kolam bekas tambang ini agar tragedi serupa tidak terulang lagi.
Baca juga: Terungkap di Sidang Kasus Timah, Saksi Singgung Arahan Jokowi, agar Tambang Ilegal bisa Jadi Legal
"Punya IUP (izin usaha pertambangan) tapi tidak mampu mengontrol, akhirnya yang ketiban dampaknya adalah masyarakat. Termasuk Pak Camat, Kades, dan Bupati. Kita akan tutup tambang ini. Paling lambat 15 hari sudah kita mulai, dan penutupan ini harus selesai," tegasnya.

Usai Menambang Tutup Lagi Lah
Selain itu, Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik juga mengajak perusahaan-perusahaan yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk turut serta membantu dalam mengawasi areal pertambangan di sekitarnya.
"Tidak ada yang salah dengan tambang. Pemerintah bahkan sangat mendukung pertambangan karena menghasilkan uang. Tapi setelah nambang, tutup lagi lah," imbuhnya.
Ia menegaskan, penambang dan perusahaan terkait dapat bertanggung jawab harus melakukan reklamasi dan tidak membiarkan lubang bekas galian menganga begitu saja.
Selain itu, Akmal Malik juga memerintahkan dinas terkait untuk mencari tahu siapa pemilik IUP yang meninggalkan lubang menganga hingga menimbulkan korban lagi.
Baca juga: Tambang Ilegal Serobot Hutan Lindung dan Situs Adat di Kaltim, Pengamat: Tindak Sampai Akar-akarnya
"Di bawah IUP siapa ini, tolong ditutup lagi. Meskipun (mereka) mengatakan bukan saya yang melakukannya, tapi itu di bawah otoritas anda, di bawah izin anda. Jadi saya meminta tidak usah cari kambing hitam, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan. Kita tutup tambang ini," tegasnya Akmal Malik.
Usai dari tempat kejadian perkara, Akmal Malik menyempatkan berkunjung ke kediaman orang tua korban pada Senin sore, 16 September 2024
Ia menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang mendalam kepada orang tua korban.
"Kami atas nama pemerintah, sangat berduka atas kejadian ini yang menewaskan dua anak di dalam kolam bekas tambang," ucap Akmal Malik. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.