Berita Nasional Terkini

PDIP Sambut Baik Rencana Zaken Kabinet Prabowo-Gibran, Deddy Sitorus: Sudah Sepantasnya

Pembentukan kabinet zaken, yang diisi oleh para menteri yang ahli di bidangnya masing-masing, adalah sebuah keharusan.

Editor: Heriani AM
instagram/@prabowo
KABINET PRABOWO GIBRAN - Pembentukan kabinet zaken, yang diisi oleh para menteri yang ahli di bidangnya masing-masing, adalah sebuah keharusan. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Pembentukan kabinet zaken, yang diisi oleh para menteri yang ahli di bidangnya masing-masing, adalah sebuah keharusan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus.

Pernyataan ini disampaikan mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini memburuk, ditandai dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), beban utang yang meningkat, dan deflasi yang telah berlangsung selama empat bulan berturut-turut.

"Sekarang muncul lagi dari Pak Prabowo kabinet zaken, saya rasa sudah sepantasnya. Harus zaken," ujar Deddy dalam acara Satu Meja The Forum yang disiarkan oleh Kompas TV, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: PAN Sebut Menteri Profesional di Zaken Kabinet Prabowo-Gibran bisa dari Parpol, Jangan Remehkan

Deddy menjelaskan, Prabowo kini diibaratkan diberikan "cek kosong" dalam menentukan jumlah kabinetnya, seiring dengan rencana pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Kementerian Negara oleh DPR pada hari ini.

Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi Prabowo dan Partai Gerindra untuk membuktikan bahwa kabinet zaken yang dibentuk dapat berfungsi secara efektif dan efisien.

"Jadi ini tantangan bagi Pak Prabowo. Beliau dikasih cek kosong, terserah jumlah kabinet, tapi beban Prabowo dan Gerindra untuk membuktikannya adalah dengan mencari orang-orang yang betul-betul mampu," tambahnya.

Deddy juga menyoroti sikap partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pembentukan kabinet zaken, apakah mereka akan tetap mengajukan politisi murni atau mengambil profesional dari luar partai untuk mengisi posisi menteri.

"Jadi terserah parpol mau mengajukan politisi murni atau mengambil dari luar untuk mengisi posisi menteri," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Prabowo ingin membentuk kabinet zaken dalam pemerintahannya mendatang.

Muzani menyatakan, Prabowo menginginkan para pembantunya di kabinet kelak adalah orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya masing-masing.

"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan kabinet zaken, di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya, meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol," ujar Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Muzani menambahkan, menteri yang berasal dari partai politik pun harus tetap memiliki keahlian di bidangnya.

Langkah ini diambil agar setiap kementerian dipimpin oleh orang yang relevan dan kompeten, sehingga tidak kehilangan relevansi di jabatan yang diemban.

"Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," ujar Muzani.

Baca juga: Kapan Pelantikan Presiden 2024? Ini Jadwal dan Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran

Peluang PDIP Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Peluang PDIP untuk masuk ke kabinet Prabowo-Gibran, kini terbuka lebar.

Hal ini tidak terlepas dari rencana pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Dalam pertemuan nanti kemungkinan besar PDIP akan digoda untuk masuk ke kabinet Prabowo-Gibran, dengan tawaran beberapa pos menteri.

Pengamat Politik Ray Rangkuti tidak yakin Megawati akan membawa partainya bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca juga: Bocoran Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Kader Muhammadiyah Disebut Isi Menteri Pendidikan

Menurut Ray, ada tiga alasan utama yang membuat Megawati menolak.

Pertama, kata dia, secara politik dan elektoral akan merugikan PDIP  jika gabung koalisi Prabowo-Gibran.

"Akan jauh lebih strategis jika tetap mereka di luar (koalisi)," ujarnya, Kamis (19/9/2024).

Faktor kedua, Ray mengatakan Megawati bukan tipe politisi gila jabatan seperti politisi Indonesia pada umumnya.

Baca juga: PAN Sebut Menteri Profesional di Zaken Kabinet Prabowo-Gibran bisa dari Parpol, Jangan Remehkan

"Sejauh pengenalan saya terhadap ibu Mega, beliau bukanlah politisi dengan gaya politisi Indonesia umumnya.

Ada karakter, sportifitas dan idealitas dalam jejak politik ibu Mega.

Dan saya kira, jalan ini akan tetap ditempuh oleh ibu Mega," ujarnya.

Faktor ketiga, bukan soal kekuasaan.

Baca juga: Bocoran Kabinet Prabowo-Gibran, Daftar Nama Sudah Disaring, Ketua Umum Parpol Parlemen Masuk Semua

Menurut Ray, jika kekuasaan yang diinginkan Megawati maka PDIP niscaya tidak akan menolak ide 3 priode pemerintahan Jokowi.

"Sudah hampir dapat dipastikan jika mereka setuju dengan gerakan itu, mereka akan berkuasa sampai 2029 yang akan datang," kata dia. 

Faktanya,  lanjut Ray, justru hanya PDIP yang secara terbuka dan di depan menyatakan tidak untuk 3 priode.

"Lha, tiga periode saja mereka tolak apalagi hanya satu atau dua kursi kabinet," katanya.

Baca juga: Bocoran Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo: Ketum Parpol Parlemen Rasanya Masuk Semua

PDIP Akan Putuskan dalam Waktu Dekat

Juru Bicara PDIP Chico Hakim mengatakan partainya belum memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dia menjelaskan, PDIP akan memutuskan sikap untuk bergabung atau tidak dengan Pemerintahan Prabowo Subianto setelah Kongres 2025.

"Kemudian kalaupun memang akan ada waktu untuk memutuskan hal strategis berada di dalam atau luar pemerintahan, sesungguhnya kemungkinan besar itu akan diambil di Kongres yang akan baru berlangsung di tahun 2025," ucap Chico Hakim  saat ditemui di kediaman Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Soal Susu Ikan di Kabinet Prabowo-Gibran, KPP Ungkap Gizi dan Sebut Sudah Dikenalkan Sejak 2023

Hingga kini pihaknya belum menentukan apakah akan bergabung atau berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Jadi kalau terkait dengan keberadaan PDIP apakah akan ada berada di dalam ataupun di luar pemerintahan sampai hari ini belum diputuskan," kata Chico.

Chico menegaskan saat ini PDIP sedang fokus untuk memenangkan Pilkada serentak 2024 di semua daerah.

"Karena fokus kami adalah Pilkada serentak di 545 daerah Provinsi, Kabupaten, Kota dan kami ingin memenangkan mayoritas dari Pilkada tersebut," ujarnya.

Baca juga: Tangis di DPR Jadi Sinyal? Ini Jawaban Basuki Hadimuljono Soal Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Chico juga menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo.

"Tentu ini lebih kita harus maknai sebagai silaturahmi, satu, untuk membuat santai suasana apalagi yang tegang setelah Pileg dan Pilpres dan ini penting untuk masyarakat dan bangsa Indonesia keseluruhan," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP Gabung Kabinet Prabowo? Ray Rangkuti: Mustahil, Tiga Periode aja Ditolak, Apalagi Menteri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Rencana Zaken Kabinet Prabowo-Gibran, PDI-P: Sudah Sepantasnya"

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved