Berita Nasional Terkini
Pengamat Tidak Yakin Megawati Ingin PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, 'Itu Bukan Gaya Bu Mega'
Satu bulan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP disebut-sebut akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto -Gibran Rakabuning Raka.
Satu bulan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan bertemu dengan Prabowo Subianto.
Kabar ini makin menguatkan sinyal PDIP akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Istana Sindir Megawati dan Mahfud soal Jet Pribadi, PDIP: Jubir Kepresidenan atau Keluarga Jokowi?
Jika itu terjadi maka PDIP sangat mungkin akan mendapatkan kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Sinyal koalisi itu muncul setelah elite Partai Gerindra dan PDIP mengakui ada komunikasi antara dua partai yang berlawanan di Pilpres 2024 itu.
"Ya komunikasi kami dengan PDIP kan bagus, baik lancar. Ada pendekatan dan cara yang mungkin berbeda tetapi seringkali tujuan kita sama," kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Senada dengan itu, Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan akan ada pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ya, akan (ada pertemuan). Insya Allah," kata Puan di kompleks Gedung DPR, Selasa (10/9/2024).
Seperti diketahui Prabowo Subianto akan dilantik sebagai presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Gibran Rakabuming Raka mendampinginya sebagai wakil presiden RI.
Prabowo-Gibran kabarnya kini mulai menseleksi calon menteri yang membantunya di pemerintahan lima tahun ke depan.

3 Alasan PDIP Tak Mungkin Koalisi ke Kabinet
Pengamat Politik Ray Rangkuti tidak yakin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan membawa partainya bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia menyebut tiga alasan utama.
Pertama, kata dia, secara politik dan elektoral akan merugikan PDIP jika gabung koalisi Prabowo-Gibran.
Baca juga: Puan Benarkan Pertemuan Megawati dan Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden, Sinyal PDIP Gabung KIM?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.