Berita Nasional
Fakta-fakta Pilot Susi Air Philip Mark Mehrthens Bebas dari KKB Papua Usai 1,5 Tahun, Kondisi Sehat
Berikut fakta-fakta Kapten Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air bebas dari KKB Papua usai 1,5 tahun disandera.
"Beberapa saat setelah penyanderaan muncul video pertama adanya tuntutan kepada pemerintah RI yaitu sejumlah uang, senjata, bahan makanan dan bahan medis," ucap Benny.
Menurut Benny, Pemerintah Provinsi Papua telah menyiapkan uang tebusan agar pilot Susi Air dapat dikembalikan dalam kondisi sehat.
"Waktu itu (permintaannya) sebesar Rp 5 miliar, nanti itu dalam proses negosiasi berapa yang akan bisa disanggupi. Namun sejak kita mencoba ruang komunikasi hingga saat ini KKB egianus tidak pernah membuka negosiasi dengan kami," kata Benny.
Akhir Drama Penyanderaan
Diketahui Kapten Philip disandera oleh KKB kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sejak saat itu pula tak diketahui nasib sang pilot.
Namun di berbagai kesempatan pihak TPNPB-OPM mengaku bahwa kondisi Philip Mark Mehrtens baik-baik saja.
Mereka juga sempat beberapa kali menunjukkan foto kondisi Philip Mark Mehrtens bersama anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)--sebutan pemerintah terhadap gerakan OPM.
Selama 1,5 tahun Philip Mark Mehrtens disandera, TPNPB-OPM juga tercatat sudah beberapa kali berjanji akan membebaskan sang pilot.
Sebelum pembebasan Philip hari ini, tiga hari lalu tepatnya, Rabu (18/9/2024), Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) lagi-lagi mengumbar janji akan membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Saat itu TPNPB-OPM merilis proposal untuk pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.
Dalam proposal yang ditandatangani Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, disebutkan bahwa pembebasan Philip merupakan bagian dari misi kemanusiaan.
"Berdasarkan itu, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB mendaftarkan nama-nama Tim Fasilitator dalam proposal ini guna menjadi perhatian oleh semua pihak dan dapat mengambil bagian," tulis proposal tersebut dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/9/2024).
"Ini adalah misi kemanusiaan yang harus dan wajib didukung oleh semua pihak, termasuk pihak-pihak yang kami tidak sebutkan nama mereka dalam proposal ini," kata Sebby Sambom.
TPNPB-OPM juga membeberkan simulasi proses pembebasan Philip.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.