Berita Kukar Terkini

Peran Besar Bupati Kukar Edi Damansyah Buka Isolasi Digital, Desa Kayu Batu Kini Terhubung Sinyal 4G

Di balik upaya besar ini, Bupati Kukar Edi Damansyah tak kenal lelah menginisiasi Program Pemantapan Konektivitas Wilayah.

IST
Tangkapan layar video call warga Desa Kayu Batu, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur yang kini menikmati jaringan 4G setelah terbangunnya menara repeater di desa tersebut. Upaya besar tersebut terwujud berkat program yang digagas Bupati Kukar Edi Damansyah (kiri). 

Sebelumnya, warga desa hidup dalam keterasingan digital.

Mereka harus berjalan jauh menuju kuburan desa, satu-satunya tempat di mana sinyal ponsel bisa dideteksi, meskipun sangat lemah.

"Kami sering kali harus ke dekat kuburan untuk sekadar mendapat sinyal," ungkap Andri, diwawancara via telepon. 

Kini, berkat menara repeater yang berdiri kokoh di RT 7, lebih dari seratus kepala keluarga di desa tersebut bisa menikmati sinyal 4G.

Menara repeater yang terbangun di RT 7 Desa Kayu Batu, Kecamatan Muara Muntai, Kukar, Kaltim. Lebih dari seratus kepala keluarga di desa tersebut kini bisa menikmati sinyal 4G.
Menara repeater yang terbangun di RT 7 Desa Kayu Batu, Kecamatan Muara Muntai, Kukar, Kaltim. Lebih dari seratus kepala keluarga di desa tersebut kini bisa menikmati sinyal 4G. (IST)

Meskipun belum sempurna, aplikasi seperti WhatsApp sudah berfungsi dengan baik. Ini adalah sebuah lompatan besar bagi mereka yang selama ini hidup tanpa akses komunikasi yang layak.

Namun, tidak semuanya sempurna.

"Untuk aplikasi yang lebih berat seperti Facebook dan YouTube, masih ada kendala karena jaringan belum kuat," tambah Andri.

Baca juga: Momen Haru di Tanjung Batu, Bupati Kukar Edi Damansyah Dipeluk dan Didoakan Warga Lansia

Meski demikian, nada kepuasan tetap terdengar dari penuturannya. Warga Kayu Batu, untuk pertama kalinya, bisa merasakan kenyamanan terhubung dengan dunia luar tanpa perlu berjalan ke kuburan desa.

Sinyal bukanlah satu-satunya hal baru di Desa Kayu Batu.

Tepat di belakang SD Negeri yang baru didirikan, menara repeater itu berdiri sebagai simbol sinergi antara kemajuan teknologi dan pendidikan.

Bagi Andri, lokasi menara ini sangat strategis. Anak-anak sekolah, yang selama masa pandemi harus berjuang dengan tugas-tugas daring tanpa akses internet, kini bisa belajar dengan lebih mudah. 

"Kebetulan menara ini berdiri di tanah hibah yang sebelumnya diberikan kepada Dinas Pendidikan," jelas Andri.

"Lokasinya sangat tepat, karena sinyal internet akan sangat mendukung kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini."

Baca juga: Edi Damansyah Wujudkan Komitmen Pendidikan, 1.000 Guru Kukar Diberi Beasiswa Sarjana

Meski baru satu menara, harapan besar bahwa sinyal ini akan merambat ke seluruh sudut desa masih menggantung.

Beberapa bagian desa masih belum terjangkau, namun aspirasi ini telah disampaikan ke pemerintah daerah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved