Berita Balikpapan Terkini
Paus Dilaporkan Terdampar di Perairan Teritip Balikpapan, Diduga Faktor Sakit hingga Efek Gempa Bumi
Seekor paus sperma dengan panjang sekitar 15 meter dan berat 40 ton dilaporkan terdampar di perairan dangkal Pantai Teritip, Balikpapan
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Seekor paus sperma dengan panjang sekitar 15 meter dan berat 40 ton dilaporkan terdampar di perairan dangkal Pantai Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (26/9/2024).
Binmas Perairan Ditpolairud Polda Kaltim, Bripka Taufik, yang turut serta dalam upaya penyelamatan paus tersebut, mengungkapkan beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab paus ini terdampar.
"Kalau biasanya ada pesut yang terdampar, itu karena beberapa faktor. Faktor pertama, biasanya hewan itu sakit. Kedua, mungkin mereka mau bereproduksi," jelasnya, Kamis (26/9/2024).
Paus yang dalam kondisi sakit sering kali mengalami gangguan orientasi dan kesulitan kembali ke perairan dalam, sehingga mereka terdampar di area yang lebih dangkal.
Selain faktor kesehatan, proses reproduksi juga menjadi salah satu kemungkinan.
Menurut Taufik, paus yang akan atau sedang bereproduksi cenderung mencari perairan yang lebih hangat dan dangkal.
Baca juga: Kronologi Paus Terdampar di Perairan Balikpapan, Diperkirakan Berbobot 40 Ton
Baca juga: Viral! Ikan Paus Terlihat Muncul di Perairan Lamaru Balikpapan dan Mengejutkan Penumpang Kapal
"Ketika bermain-main di lokasi tersebut, biasanya setelah tiga hari mereka akan meninggalkan lokasi tersebut," lanjutnya.
Namun, dalam kasus di Teritip ini, ada dugaan bahwa paus tersebut terjebak di dasar perairan dangkal dan tidak dapat kembali ke laut lepas.
Selain dua faktor tersebut, gangguan sonar yang disebabkan oleh aktivitas geologis juga menjadi pertimbangan dalam penyelidikan penyebab terdamparnya paus.
"Atau mungkin ada faktor lain, seperti gempa kemarin. Gempa itu bisa mempengaruhi sonar mereka, sehingga mereka kesulitan kembali ke perairan dalam," tambah Taufik.
Gempa bumi bawah laut dapat mengganggu kemampuan navigasi paus, mengakibatkan mereka kehilangan orientasi dan tersesat menuju perairan dangkal.
Paus menggunakan sonar alami untuk mendeteksi lingkungan sekitar dan menentukan arah.
Namun, di perairan dangkal, kemampuan sonar mereka menjadi terbatas karena pantulan suara yang tidak optimal.
"Kalau paus sudah di perairan dangkal, sulit untuk bergerak kembali. Sonarnya mungkin tidak mendapat pantulan yang baik," jelasnya lebih lanjut.
Akibatnya, paus sering kali kesulitan menemukan jalan keluar dari perairan dangkal dan berakhir terdampar di pantai.
Balikpapan Punya Lapangan Padel Baru, Tarif Sewa dan Cara Booking Online |
![]() |
---|
Demam Padel Melanda Balikpapan, Lapangan Baru Langsung Full Booking |
![]() |
---|
Danlanal Balikpapan Kunjungi Pos TNI AL Penajam, Beri Semangat Prajurit Bertugas Jaga Keamanan Laut |
![]() |
---|
Inovasi Warga Hidupkan Parit tak Berfungsi Jadi Kolam Lele di Kampung Baru Ilir Balikpapan |
![]() |
---|
Roona Coffee Pontianak Resmi Hadir di Balikpapan, Sajikan Cita Rasa Otentik Kalimantan Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.