Berita Balikpapan Terkini

Inovasi Warga Hidupkan Parit tak Berfungsi Jadi Kolam Lele di Kampung Baru Ilir Balikpapan

Siapa sangka, parit yang dulunya kumuh dan tak berfungsi bisa berubah menjadi sumber penghasilan baru bagi warga

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH
PANEN IKAN LELE - Irawanti pengelola sekaligus kader Posyandu RT 51 Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat saat memanen lele untuk dijual kepada pelanggan, Selas (14/10/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH) 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN – Siapa sangka, parit yang dulunya kumuh dan tak berfungsi bisa berubah menjadi sumber penghasilan baru bagi warga.

Inovasi inilah yang dilakukan oleh warga RT 51, Kelurahan Kampung Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Selasa (14/10/2025). 

Di kawasan yang sempit ini dulunya hanya menjadi parit mati tanpa aliran air, kini berdiri empat kolam lele berukuran dua meter yang dikelola secara mandiri oleh warga. 

Kolam ini peluang ekonomi bagi ibu-ibu rumah tangga di sekitar kawasan tersebut.

Lokasi ini merupakan Ring Satu Pertamina, yang berdampingan dekat dengan Kilang Pertamina Balikpapan

Dengan adanya bantuan modal dari Pertamina warga memanfaatkan untuk mengelola kolam tesebut. Inovasi ini pun disambut baik para warga sekitar. 

“Pertama kali bantuan Pertamina masuk itu tahun 2022 akhir. Kami ikut pelatihan, lalu muncul ide untuk memanfaatkan parit yang sudah tidak berfungsi ini. Paritnya kami sekat dan jadikan kolam lele,” ujar Irawanti Pengelola Ikan Lele yang juga Kader Posyandu Sejahtera RT 51 Baru Ilir, Balikpapan Utara. 

Baca juga: PDAM Balikpapan Ajukan Penambahan SIPA Waduk Manggar untuk Layani Kampung Baru

Disampaikan Irawanti, bahwa dari ikan lele ini dikelola menjadi ikan lele bumbu yang banyak diminati warga. "Alhamdulillah setiap  buka PO atau open order selalu kebanjiran pesanan, sekali panen itu sampai 35 kilo. Seminggu itu bisa Rp 1 juta lebih pendapatan kami," katanya. 

Menariknya, Irawanti juga berinovasi dalam produk olahan dengan menghadirkan lele bumbu siap goreng, sehingga pembeli tinggal menggoreng tanpa perlu repot mengolah lagi.

Irawanti pun menceritakan awal mula lahan yang digunakan merupakan milik tetangga, lahan dibiarkan kosong dan tidak produktif. Melihat peluang itu, warga berinisiatif mengolahnya menjadi kolam lele.

"Dengan modal dan pendampingan dari program CSR Pertamina, kolam kecil itu kini menjadi sumber penghasilan tambahan bagi ibu-ibu yang dulunya hanya mengandalkan gaji siami," katanya lirih. 

Produksi lele pun terbilang stabil. Dalam satu kali panen, warga bisa menghasilkan sekitar 35 kilogram, sementara penjualan harian mencapai 10 kilogram. 

 “Kalau lele bumbu harganya Rp 50.000 per kilo, sedangkan lele biasa Rp 25.000 per kilo. Pembelinya banyak dari Apartemen Pertamina, Puskesmas, dan juga warga sekitar,” ujar Irawanti Pengelola Ikan Lele Kader Posyandu

Dulu, sebagian besar pengelola kolam hanyalah ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan tetap. Kini, berkat inovasi ini, mereka mampu membantu perekonomian keluarga.

 “Yang dulunya kami hanya ibu rumah tangga, tidak bisa berjualan, sekarang alhamdulillah apa yang kami mau bisa dibeli,” ujar Irawanti kepada Tribun Kaltim. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved