Pilkada Jakarta 2024
Terbaru Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, Tipis Selisih Elektabilitas Ridwan Kamil vs Pramono Anung
Terbaru hasil survei Pilkada Jakarta 2024, tipis selisih elektabilitas Ridwan Kamil vs Pramono Anung. Bagaimana dengan Dharma Pongrekun?
Pengamat politik Adi Prayitno memprediksi Pilkada Jakarta 2024 tidak akan berlangsung satu putaran.
Menurut Adi Prayitno, pendukung tiga paslon masih bisa berganti pilihan jelang Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Anies Rilis Visi Misi untuk Jakarta, Pramono-Rano dan RK-Suswono Klaim Ada Kesamaan
"50 persen plus satu dinamika politik per hari ini sulit diwujudkan. Satu kuncinya keajaiban membuat pilkada terjadi satu putaran 50 persen plus 1 dari suara pemilih sah," kata Adi Prayitno dikutip TribunJakarta.com dari Youtube Kompas TV, Senin (20/9/2024).
Adi mengaku dirinya sulit membayangkan Pilkada Jakarta 2024 berlangsung satu putaran.
Hal itu mengacu pada data survei per hari ini, dimana, elektabilitas Ridwan Kamil pada survei terdahulu mencapai 51 persen. Kini turun menjadi 47 persen.
Sementara, penantang terdekat yakni Pramono Anung sudah mendapat suara cukup bagus.
"Dalam kurung waktu cukup singkat Ridwan Kamil 51 persen berubah 47 persen itu ga main-main migrasi politik di bawah," kata Adi Prayitno.
Ia mengungkapkan dinamika politik dalam dua bulan ke depan akan menjadi penentu Pilkada Jakarta berlangsung satu putaran atau tidak.
Namun, Adi Prayitno meyinggung sejarah politik di Pilkada Jakarta.
"Rasanya menang satu putaran ada tiga pasangan agak sulit. Sekelas Ahok dia gubernur petahana, approval rating tinggi.
Dia justru ikut pilkada dua putaran, putaran kedua kalah Anies. Terlepas isu agama dan 212, Ahok gagal paksakan satu putaran," katanya.
Selain itu, Adi Prayitno juga menuturkan ceruk pemilih yang belum memberikan pilihannya cukup seksi yakni 15,9 persen.
Menurut Adi, terdapat faktor yang membuat undecided voters di Pilkada Jakarta 2024 masih tinggi.
Pertama yakni mereka masih bingung karena diantara tiga calon belum ada yang berbeda secara signifikan.
"Belum ada yang meyakinkan yang 15 persen ini untuk datang ke TPS," katanya.
Lalu ada pula faktor ketidaktahuan tentang visi misi pasangan calon. Terakhir yakni faktor popularitas.
"Saya yakin diantara yang 15 persen ini masih ada yang belum kenal para kandidat terutama yang popularitasnya cukup rendah," katanya.
"Dalam konteks itulah ada rentang dua bulan yang masih bisa dimaksimalkan supaya para kandidat ini mendapatkan simpati dukungan undecided voters," sambungnya.
Namun, Adi Prayitno menuturkan undecided voters tidak akan disapu bersih oleh salah satu paslon.
"Dalam teori politik apapun paling mungkin dibelah jadi tiga," katanya.
Adi mengatakan ketiga paslon harus berkampanye yang disukai warga Jakarta.
Kampanye tersebut yakni door to door langsung menyapa masyarakat. Kemudian paslon memberikan solusi terhadap kesulitan warga Jakarta.
Terakhir, paslon melakukan kontrak politik dengan masyarakat.
"Pendukung Ridwan Kamil, Pramono Anung atau Dharma Pongrekun tidak 100 persen iman politik enggak bergoyang. Kemungkinan mengubah politik mereka," imbuhnya.
Sedangkan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda mengungkapkan jarak antara Ridwan Kamil dengan Pramono Anung tidak terlalu jauh.
Hanta Yuda pun memberikan analisanya mengenai perubahan elektabilitas paslon di Pilkada Jakarta 2024.
"Kalau tren Ridwan Kamil elektabilitasnya naik Pramono Anung juga naik barangkali Ridwan Kamil yang akan unggul.
Tapi kalau kemudian terkoreksi Ridwan Kamil misalnya turun 8 persen saja sementara Pramono Anun naik 8 persen itu akan potensi cross cukup kuat," kata Hanta dikutip dari Youtube Metro TV.
"Jadi data ini menunjukkan Ridwan Kamil belum aman masih mungkin akan kompetitif," kata Adi.
Adi mengingatkan karakter politik Jakarta paling cepat pergerakannya. Ia mencotohkan pada Pilkada Jakarta 2017.
Dimana Anies Baswedan selalu menempati posisi ketiga dalam berbagai survei.
Namun pada akhirnya, elektabilitas Anies merangkak naik bahkan melampaui Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi kedua.
Anies Baswedan lalu bertarung melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada putaran kedua Pilkada Jakarta 2017. Anies lalu memenangkan pertarungan di Jakarta.
"Ini menunjukkan karakter Jakarta dinamikanya cukup kencang masih sangat mungkin berubah," katanya.
Terlebih, kata Hanta, undecided voters masih tinggi pada posisi 14,9 persen. Kemudian swing voters sekitar 42 persen, di mana pemilih masih mungkin merubah pilihannya.
"Saya ingin mengatakan bahwa ada peluang bagi Pramono untuk mendekati perolehan suaranya mengimbangi Ridwan Kamil," katanya.
Popularitas Tinggi
Dalam rilis survei Proximity Indonesia menunjukkan, untuk Cagub Jakarta, elektabilitas Ridwan Kamil masih tertinggi, 56,00 persen, sedangkan Pramono Anung menyusul dengan 24,40 persen.
Sedangkan cagub independen, Dharma Pongrekun hanya mendapat keterpilihan 3,30 persen, dan yang belum menjawab 16,30 persen.
Untuk survei cawagub, pendamping Ridwan Kamil, Suswono juga memiliki elektabilitas tertinggi, 46,40 persen, sedangkan cawagub Pramono, Rano Karno mendapat elektabilitas 37,50 persen dan cawagub Dharma, Kun Wardana Abyoto 3,10 persen.
Responden yang belum memilih untuk cawagub sebanyak 13,00 persen.
Ridwan Kamil-Suswono mendapat elektabilitas 56,50 persen, Pramono Anung-Rano-Karno 24,50 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 3,10 persen. Yang tidak menjawab 15,90 persen.
Selain elektabilitas, Proximity juga menyurvei soal popularitas para paslon di Pilkada Jakarta 2024.
CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho memaparkan, dalam pertanyaan tertutup terkait popularitas, Ridwan Kamil alias RK sebesar 85,90 persen.
Angka itu hanya tipis di atas Rano Karno yang popularitasnya 85,40 persen.
Sementara itu, untuk cagub dari PDIP Pramono Anung, popularitasnya di angka 61,50 persen atau hanya tipis berselisih dengan bacawagub dari KIM Plus yakni Suswono di angka 61 persen.
Sementara itu, pasangan independen yakni Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto popularitas keduanya masing-masing di angka 33,50 persen dan 19,90 persen.
Secara keseluruhan, hasil survei ini menunjukkan pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono unggul di semua simulasi, baik dalam pertanyaan top of mind, elektabilitas terbuka, maupun tertutup.
"Sementara itu, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno membuat kejutan dengan elektabilitas yang berhasil menembus angka 24,5 persen," papar Whima.
Untuk diketahui, survei dilakukan pada periode 30 Agustus-6 September 2024 di seluruh wilayah Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta, yang punya hak pilih dalam pilihan gubernur.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber dana penelitian ini adalah mandiri.
Sementara itu, untuk pertanyaan paslon pilihan responden, hasilnya tidak jauh berbeda.
Baca juga: Terbaru Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, Popularitas-Elektabilitas Ridwan Kamil vs Pramono Anung
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id, kompas.tv, TribunJakarta.com dengan judul Hasil Survei Belum Buat RK Aman, Ada Kans Disalip Pramono, Waspada Migrasi Pemilih Fase Akhir Pilgub dan Pilkada Jakarta Satu Putaran Dinilai Keajaiban, 'Iman' Politik Pendukung 3 Paslon Bisa Bergoyang.
survei
Pilkada Jakarta 2024
hasil survei pilkada jakarta 2024
elektabilitas
Ridwan Kamil
Pramono Anung
Dharma Pongrekun
TribunKaltim.co
Perbandingan Hasil Survei Pilkada Jateng 2024, Profil Paslon Andika-Hendi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin |
![]() |
---|
Hasil Survei Pilkada Jabar 2024, Karakter Pemilih Cagub Terkuat, Peluang dan Elektabilitas Paslon |
![]() |
---|
Hasil Survei Paslon Pilkada Sumut 2024, Persaingan Popularitas Edy Rahmaydi vs Bobby Nasution |
![]() |
---|
Akui Kalah Start, Elektabilitas Andika Perkasa Terkini, Hasil Survei Paslon Pilkada Jateng 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.