Berita Nasional Terkini

Isu PDIP Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Olly: Kami Dengar Budi Gunawan dan Aswar Anas Jadi Menteri

Beredar isu kader PDI Perjuangan (PDIP) akan gabung ke kabinet Prabowo-Gibran.

Editor: Heriani AM
Tribun-Timur
Azwar Anas, Olly Dondokambey, dan Budi Gunawan. Kader PDIP yang disebut calon kuat menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey mendengar kabar Abdullah Azwar Anas dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan akan menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Beredar isu kader PDI Perjuangan (PDIP) akan gabung ke kabinet Prabowo-Gibran.

Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey mendengar kabar Abdullah Azwar Anas dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan akan menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

Azwar Anas merupakan kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).

Sementara, Budi Gunawan adalah ajudan saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI dan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak  2016 era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sampai sekarang. 

Baca juga: Profil Budi Gunawan Calon Kuat Kepala BIN Kabinet Prabowo, Eks Ajudan Mega yang Gagal Jadi Kapolri

Namun, Kepala BIN yang dikenal dengan sebutan "BG" itu disebut-sebut sebagai orang dekat Megawati.

"Oh ya, kami dengar-dengar dibicarakan begitu (Budi Gunawan dan Azwar Anas jadi menteri)," kata Olly kepada Tribunnews.com pada Senin (7/10/2024).

Apalagi, Olly menyebut bahwa selama ini Azwar Anas ikut menyusun struktur organisasi kementerian baru yang diusulkan Prabowo.

Sementara Budi Gunawan, kata dia, dalam kapasitasnya sebagai Kepala BIN memberikan informasi-informasi ke Prabowo.

"Kalau mereka dibicarakan (jadi menteri Prabowo) ya tentu sangat baik bagi kita, kan gitu," ujar Gubernur Sulawesi Utara ini. 

Namun, Olly tak memastikan Budi Gunawan dan Azwar Anas akan menjadi menteri dalam Kabinet Prabowo.

"Itu jangan tanya saya, orang itu haknya Pak Prabowo sama Bu Mega. Masa saya. Emang saya pengambil keputusan, enggak lah," ucapnya.

Prabowo dan Gibran.
Prabowo dan Gibran. (instagram/@prabowo)

Pria kelahiran Manado, Sulawesi Utara ini memastikan PDIP akan mendukung Pemerintahan Prabowo. 

"Pada prinsipnya kerja sama itu sudah berjalan dan ibu juga bilang kita tidak mengenal oposisi," ungkap Olly.

Olly juga menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo dan Megawati terkait kemungkinan PDIP akan bergabung dalam kabinet.

"Oh kalau itu urusan kabinet kan bukan urusan saya itu. Itu urusan Pak Prabowo," ungkapnya.

Profil Budi Gunawan

Inilah profil Budi Gunawan calon kuat Kepala BIN di Kabinet Prabowo-Gibran, eks ajudan Megawati yang gagal jadi Kapolri.

Saat ini,muncul tiga nama politisi PDIP yang digadang-gadang menjadi menteri Prabowo. 

Ketiganya adalah Budi Gunawan, Abdullah Azwar Anas, dan Olly Dondokambey

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan pihaknya tinggal menunggu keputusan resmi dari Megawati mengenai sikap dan posisi partai lain terhadap pemerintahan tahun mendatang. 

Baca juga: Isu PDIP Dapat Jatah 2 Menteri Jelang Pertemuan Prabowo - Megawati, Jawaban Puan dan Said Abdullah

Ia memastikan PDIP akan tegak lurus dengan kebijakan sang ketua umum. 

“Belum sama sekali. Baik Pak Budi Gunawan, baik Pak Olly, Pak Anas tidak ada pembicaraan di internal partai, dan tidak ada instruksi dari ibu ketua umum. Kita semua tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh ibu ketua umum," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/10/2024). 

Terkait peluang Budi Gunawan, Azwar Anas dan Olly yang bakal menjadi perwakilan PDIP di kabinet sPrabowo, Said menyebut pihaknya masih menunggu keputusan Megawati. 

"Belum ada sinyal dari Ibu ketua umum. Tiga nama itu, baik pak Budi Gunawan, baik pak Azwar Anas, baik bapak Olly Dondokambey menunggu keputusan dari DPP dan Ibu Ketua Umum," ujar Said Abdullah, Kamis (3/10/2024). 

Berdasarkan informasi yang beredar, kursi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) akan diberikan kepada Budi Gunawan, Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diduduki Azwar Anas, dan satu jabatan lainnya bakal ditempati Olly Dondokambey

Sementara Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, buka suara mengenai isu Abdullah Azwar Anas dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan akan menjadi menteri di kabinet Presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Azwar Anas merupakan kader PDIP yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). 

Nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (purn) Budi Gunawan (BG) masuk bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (purn) Budi Gunawan (BG) masuk bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang. Inilah profil Budi Gunawan calon kuat Kepala BIN di Kabinet Prabowo-Gibran, eks ajudan Megawati yang gagal jadi Kapolri.(HO)

Sementara Budi Gunawan adalah ajudan saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI.

Dia disebut disebut-sebut merupakan orang dekat Ketua Umum PDIP itu. 

Deddy mengatakan, PDIP belum membahas mengenai kemungkinan kadernya menjadi menteri di kabinet Prabowo. 

"Ya tanya sama yang menyebutkan, kita belum pernah sampai ke sana," kata Deddy, kepada Tribunnews.com pada Jumat (4/10/2024). 

Anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Utara ini menegaskan, keputusan untuk bergabung dengan Pemerintahan Prabowo adalah hak prerogatif Megawati. 

Deddy menjelaskan, rencana pertemuan Megawati dan Prabowo akan membahas persoalan yang fundamental. 

"Pertemuan ini kan lebih kepada pertemuan silaturahmi yah, silaturahim. Dan soal-soal yang bersifat fundamental lah, bukan yang terlalu teknis gitu lho," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani mengatakan, Megawati dan Prabowo kemungkinan akan bertemu Prabowo sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024.

Namun, jadwal pertemuan masih didiskusikan 

"Beliau berdua (Megawati dan Prabowo) sama-sama berkeinginan untuk bertemu secepatnya menunggu waktu yang tepat, di saat yang tepat," kata Puan usai pelantikan Pimpinan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10). "InsyaAllah (sebelum 20 Oktober 2024)," imbuh Puan. 

Puan tak menyebutkan secara rinci terkait lokasi pertemuan antara Megawati dan Ketua Umum Gerindra itu.

Ia menyebut, keduanya kemungkinan bertemu di kediaman Prabowo di Kertanegara atau Hambalang. 

Bahkan, tak menutup kemungkinan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

"Bisa juga (di Jalan Teuku Umar). Bisa juga di Kertanegara, bisa juga di Hambalang. Tidak ada masalah akan bertemu di mana saja," ujar putri Megawati itu. 

Puan menyebut, Megawati kemungkinan akan kembali memasak dan menghidangkan nasi goreng saat berjumpa dengan Prabowo.

Sebelumnya, menu serupa pernah dihidangkan Megawati saat Prabowo bersilaturahmi ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar pada Juli 2019 lalu.

Pada saat itu, Prabowo memuji masakan Megawati dan mengaku menyukai nasi goreng yang dihidangkan. 

Baca juga: Meutya Hafid Dipastikan Diusulkan oleh Golkar untuk Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

"Masih dipikirkan (bakal memasak nasi goreng lagi atau tidak), tapi waktu itu Ibu Mega yang memasak dan Pak Prabowo sangat menyukai," ungkit Puan.

"Jadi, mungkin juga menu nasi goreng akan ada lagi," sambungnya. 

Sebelumnya, Prabowo sendiri juga mengatakan dirinya akan bertemu dengan Megawati sebelum pelantikan presiden.

"Insyaallah, mudah-mudahan sebelum pelantikan (pertemuan dengan Megawati)," kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). 

Profil Budi Gunawan, Kepala BIN Eks Ajudan Megawati 

Budi Gunawan menempuh sejumlah pendidikan kepolisian.

Tercatat, dia menuntaskan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1983 dan menjadi salah satu lulusan terbaik.

Budi lantas melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 1986. Lagi-lagi, gelar lulusan terbaik berhasil dia raih.

Tahun 1998, pria kelahiran Surakarta, 11 Desember 1959 itu mengikuti pendidikan pengembangan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri.

Budi lantas melanjutkan studinya ke Sekolah Staf dan Perwira Tinggi Polri (Sespati).

Pada 2005, Budi mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan menjadi lulusan terbaik.

Tak hanya bidang kepolisian, Budi juga menimba ilmu di perguruan tinggi.

Dia meraih gelar master dari Universitas Satya Gama, juga gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti pada 2018.

Karier

Dikutip dari Kompas.id, karier Budi Gunawan di kepolisian berawal ketika dia lulus dari Akpol tahun 1983 dan ditempatkan di PTIK Jakarta.

Setelahnya, Budi beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor.

Tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden.

Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.

Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

Tahun 2006-2008, Budi dipercaya menjabat sebagai Kaselapa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

Setelahnya, dia sempat menjabat sebagai Kapolda Jambi selama setahun.

Tak lama, Budi naik pangkat menjadi bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen).

Dia juga dipromosikan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv Bikum) Polri, berlanjut sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, hingga Kapolda Bali.

Terus meroket, Budi naik pangkat menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen) dan dipromosikan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), lembaga yang membawahi Akpol, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim), PTIK, dan lainnya.

Januari 2015, Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR.

Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan.

Baca juga: Kepala BIN Budi Gunawan soal Isu Pakta Integritas Kabinda Papua Barat Menangkan Ganjar, Enggak Ada

Namun, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.

Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri.

Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya. 

Pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.

Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti.

Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri.

Jabatan Wakapolri diemban Budi hingga tahun 2016 lantaran dia ditunjuk Presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tepatnya 9 September 2016.

Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias Jenderal Polisi.

Sedianya, Januari 2018 Budi pensiun dari Polri karena usianya sudah 58 tahun.

Namun, jabatan sebagai Kepala BIN tetap dia emban hingga kini.

Endorse Prabowo

Baru-baru ini, sosok Budi Gunawan mendapat sorotan lantaran dianggap memberi endorse atau dukungan politik ke Prabowo Subianto, kandidat capres Partai Gerindra.

Ini bermula dari ucapan Budi di acara peresmian Papua Youth Creative Hub di Jayapura, Papua, Selasa (21/3/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Presiden Jokowi hingga Menhan Prabowo.

Dalam sambutannya, Budi menyapa para pejabat yang hadir, tak terkecuali Prabowo.

Dia menyinggung kebersamaan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan kepala negara akhir-akhir ini.

"Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Maju, Bapak Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Kita semua mengamati akhir-akhir ini Bapak Prabowo sering berpergian bersama Bapak Presiden Jokowi," kata Budi.

"Beberapa kali Pak Prabowo juga menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru Beliau," tuturnya.

Budi juga menyinggung kerapnya Prabowo mendampingi Presiden Jokowi turun ke lapangan saat kunjungan kerja.

Saat itulah, dia menyebut bahwa sebagian aura Jokowi telah berpindah ke Prabowo.

"Pada akhirnya hari ini kita menjumpai beliau berdua di sini. Seluruhnya mulai melihat ada aura, aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo," katanya, seperti dilansir Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Olly Dondokambey PDIP: Kami Sudah Dengar Kabar Budi Gunawan dan Azwar Anas jadi Menteri Prabowo.

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved