Teknologi

Bahaya Bermain Roblox Bagi Anak, Terdapat Adegan Dewasa Hingga Rawan Predator Online dan Pedofil

Permainan video populer Roblox, yang sering dimainkan oleh anak-anak, kini menjadi sorotan karena adanya laporan mengenai konten dewasa dan pedofilia.

|
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Roblox
BAHAYA ROBLOX - Permainan video populer Roblox, yang sering dimainkan oleh anak-anak, kini menjadi sorotan karena adanya laporan mengenai konten dewasa dan pedofilia. 

Akun seorang anak berusia sembilan tahun dapat mengakses permainan bernama "Escape to Epstein Island," yang gambarnya menunjukkan Epstein seolah-olah mengejar seorang gadis muda, menurut Hindenburg.

Hindenburg menuduh Roblox tidak melakukan "penyaringan awal apa pun yang mungkin mencegah pedofil menggunakan platform tersebut" serta "tidak ada moderasi awal terhadap pengalaman di platform tersebut."

Perusahaan riset itu mengatakan bahwa mereka bisa membuat akun untuk anak-anak di bawah usia sembilan tahun yang memungkinkan mereka mengatur kontrol orang tua sendiri. 

Selain itu, Hindenburg juga menuduh Roblox menawarkan akses tanpa batas kepada anak-anak ke permainan di mana peserta bisa secara virtual memperkosa, meraba, dan melakukan pelecehan seksual terhadap pengguna lain.

Selain konten seksual yang mengkhawatirkan, laporan itu juga menyebut bahwa Roblox memungkinkan anak-anak mengakses permainan dengan tema kekerasan, termasuk satu permainan yang memungkinkan mereka menyerang orang tunawisma di luar toko 7-Eleven.

Hindenburg, yang sering menerbitkan laporan investigasi tentang perusahaan yang diduga melakukan praktik penipuan atau tidak etis, juga menuduh perusahaan video game raksasa yang berbasis di San Mateo, California, ini berbohong kepada investor tentang jumlah pengguna di platformnya untuk menggelembungkan harga sahamnya.

Saham Roblox sempat anjlok hingga 9 persen setelah laporan tersebut dilaporkan, dengan penurunan 2 persen pada penutupan.

Selanjutnya pengepul item games Roblox tersebut juga mengungkap beberapa contoh bot dari berbagai negara yang menggunakan akun alternatif untuk "mengumpulkan" barang dalam permainan di Roblox.

Kemudian “Roblox berbohong kepada investor, regulator, dan pengiklan tentang jumlah 'orang' di platformnya, dengan menggelembungkan metrik kunci tersebut sebesar 25-42 persen ,” kata Hindenburg.

Roblox membantah semua tuduhan tersebut.

“Kami sepenuhnya menolak klaim yang dibuat dalam laporan itu,” kata juru bicara Roblox dalam sebuah pernyataan.

“Klaim keuangan yang dibuat oleh Hindenburg Research hanyalah menyesatkan.” (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved