Berita Pemkab PPU
Pemerintah Kabupaten PPU Bahas Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan IPTEK 2025-2029
Pentingnya Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan IPTEK (RIPJPID) sebagai dokumen strategis akan mengarahkan riset dan inovasi daerah selama lima tahun
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, membuka Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peran Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah dalam Mendukung Produk Unggulan dan Isu Strategis Daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai Serambi Nusantara yang Maju, Modern, Berdaya Saing dan Berkelanjutan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten PPU ini dihadiri oleh Ketua dan anggota DPRD, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai narasumber, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga masyarakat, dan camat, lurah, serta kepala desa yang turut berpartisipasi melalui Zoom Meeting.
Dalam sambutannya, Pj Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta FGD.
Baca juga: Rekrutmen PPPK 2024 di Penajam Paser Utara Resmi Dibuka, Tersedia 627 Formasi
Ia menekankan pentingnya Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan IPTEK (RIPJPID) sebagai dokumen strategis yang akan mengarahkan riset dan inovasi daerah selama lima tahun ke depan.
“Kami berharap semua pihak dapat memberikan masukan yang konstruktif dan visioner agar RIPJPID ini dapat menjadi pedoman dalam mendorong visi dan misi pembangunan daerah,” ungkapnya Rabu (9/10/2024).
Zainal Arifin juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk unggulan daerah, seperti padi, ikan, kelapa sawit, kakao, dan karet.
“RIPJPID ini harus menjawab isu strategis, seperti pembangunan SDM yang produktif, transformasi ekonomi, dan kualitas lingkungan,” tambahnya
Rencana pembangunan jalan akses pendekat dari Ibu kota Kabupaten PPU yakni Penajam, ke Desa Jenebora, Gresik, Pantai Lango, jembatan Pulau Balang Bandara Internasional Nusantara, hingga ke Tol IKN menjadi pembahasan prioritas dan sangat mendesak, sesuai tema Kota Penajam sebagai Kota penyangga IKN.
Lebih lanjut, Pj Bupati menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten PPU, terutama dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah ini.
Ia mengingatkan pentingnya kesiapan infrastruktur dan peningkatan kapasitas SDM lokal untuk menghadapi perubahan tersebut.
“Kita harus bersinergi, baik dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan Penajam Paser Utara sebagai Serambi Nusantara yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing,” tegasnya.
Kepala Bapelitbang PPU Tur Wahyu Sutrisno, menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk menggali masukan dari berbagai pemangku kepentingan guna merumuskan strategi pengembangan IPTEK yang tepat sasaran.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ruang dialog untuk menemukan solusi inovatif yang berkelanjutan dalam pengembangan daerah,” tutup Wahyu Sutrisno.
FGD hari ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis untuk mengembangkan ekosistem riset dan inovasi di Kabupaten PPU, mendorong terciptanya produk unggulan daerah, serta merumuskan peta jalan yang terintegrasi dan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.(*)
Ratusan Pelajar di PPU Kaltim Ramaikan Senam Massal Hari Anak Nasional 2025 |
![]() |
---|
Sosialisasi Perpres Nomor 46 Tahun 2025, Wabup PPU Soroti Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa |
![]() |
---|
Turnamen Basket Pelajar KU-17 Meriahkan HUT ke-17 Tidar, Bupati PPU Mudyat Harap Jadi Agenda Tahunan |
![]() |
---|
Peringatan HKG PKK PPU ke-53, Ini Pesan Bupati Mudyat Noor |
![]() |
---|
MTQ ke-45 Kaltim di Sangatta Kutim Resmi Ditutup, PPU Siap Tingkatkan Prestasi di Ajang Selanjutnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.