Ibu Kota Negara

Pengamat Ungkap Dampak Negatif Bila Jokowi Sering Datang ke IKN setelah Tak Lagi Jadi Presiden

Pengamat ungkap dampak negatif yang mungkin terjadi bila Jokowi sering datang ke Ibu kota Nusantara (IKN) Kaltim setelah tak lagi menjadi Presiden RI.

Editor: Doan Pardede
TribunKaltim.co/ARY NINDITA
IKN KALTIM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Istana Negara, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. 

"Saya menyampaikan itu artinya apa? Artinya biar nanti waktu yang berbicara, karena membangun sebuah ibu kota seperti Nusantara ini butuh waktu, butuh proses, tidak hanya setahun, 2 tahun, 3 tahun, ini bisa 10 tahun, bisa 15 tahun, bisa juga 20 tahun, untuk menjadi sebuah ekosistem besar, ibu kota besar, negara besar Indonesia," terangnya.

Kemudian, apabila ada yang menyampaikan bahwa proses pemindahan ibu kota negara dilakukan setelah 17 Agustus 2024, namun semua itu tetap melihat kesiapan di lapangan.

"Kalau banyak yang menyampaikan setelah 17 Agustus pindah, kantornya belum siap, yang untuk hunian juga masih dikerjakan. Sekali lagi semuanya butuh waktu dan semuanya butuh proses, ini membangun sebuah ibu kota negara, negaranya bukan negara kecil tapi negara besar," tandas Jokowi.

Tuntas

Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga memastikan pembangunan fisik Istana Negara sudah tuntas.

Selain itu, fungsional saat peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 lalu.

"Sudah fungsional pas 17 Agustus, pada saat itu sudah menerima sekitar 1.000 tamu kan. Kemudian ada agenda Walikota/Gubernur sekitar 500 (orang),"
katanya.

Sementara Istana Garuda, telah difungsikan sebagai tempat Kepala Pemerintahan untuk memimpin beberapa kali pelaksanaan sidang kabinet. Tercatat secara keseluruhan, progres pada batch 1 sudah mencapai 93 persen, pad batch 2 sekitar 60 persen, dan batch 3 sekitar 20 persen. 

Danis menyebut, yang menjadi prioritas utama ialah Istana Negara, Istana Garuda, Rusun ASN, Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) 1-4. "Sehingga jaringan air, listrik sudah harus benar-benar berfungsi. Itu kita target selesai bertahap sampai dengan Desember 2024," pungkasnya.

Baca juga: Brian Murpratomo Kembangkan Bisnis Kuliner Diorama Burger Bar hingga Jadi Jamuan di Istana IKN 

Hak Pakai

Sementara itu, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan dalam sertifikat hak pakai yang diberikan kepada Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, itu lahan seluas 56,87 hektar. Meliputi bidang Istana Negara dan Istana Garuda.

Hanya saja, untuk Istana Garuda belum diresmikan lantaran masih perlu waktu untuk penyelesaian, perapian, dan penyempurnaan pembangunan fisiknya. "Dan InsyaAllah akan diresmikan pada saatnya oleh Bapak Prabowo Subianto setelah beliau dilantik sebagai Presiden periode 2024-2029," imbuh AHY.

AHY menyebut, penyerahan sertifikat ini sebagai bentuk pemerintah dalam mendukung pembangunan IKN. Demikian secara hukum formal, secara administrasi sudah jelas.

"Kita harapkan (penyerahan sertifikat) ini menjadi awal yang baik untuk pembangunan di IKN berikutnya, kemudian benar-benar menjadi sebuah simbol menuju Indonesia yang semakin maju negaranya dan semakin sejahtera rakyatnya," pungkasnya. 

Jokowi Boyong 43 Kambing ke Solo

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved