Berita Nasional Terkini

Pernah Diminta Setor Nama, Nasdem Putuskan tak Masukkan Kadernya di Kabinet Prabowo-Gibran, Oposisi?

Pernah diminta setor nama, Nasdem putuskan tak masukkan kadernya sebagai Menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Apakah Nasdem akan menjadi oposisi?

Editor: Amalia Husnul A
HO/Partai Gerindra
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Terbaru, Nasdem putuskan tak masukkan kadernya sebagai Menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Apakah Nasdem menjadi oposisi? 

TRIBUNKALTIM.CO - Jelang pelantikan Presiden dan Wapres terpilih 2024-2029 dan berbagai kabar soal calon Menteri di kabinet Prabowo-Gibran, Nasdem membuat pernyataan terbaru.

DPP Partai Nasdem memutuskan untuk tidak memasukkan kadernya dalam pemerintahan baru nanti atau kabinet Prabowo-Gibran meski pernah diminta untuk menyetorkan nama.

Apakah keputusan Nasdem tidak memasukkan kadernya di kabinet Prabowo-Gibran membuat partai Surya Paloh menjadi oposisi?

Sekjen DPP Nasdem Hermawi Taslim mengatakan meski tidak ada kadernya di kabinet Prabowo-Gibran namun partainya tetap mendukung Pemerintahan yang baru. 

Baca juga: Jadwal Pemanggilan Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Segera Diputuskan, Bakal Ada Uji Kelayakan

"Atas pertimbangan banyak hal, kami memutuskan untuk tidak masuk ke dalam Kabinet," ujar  Sekretaris Jenderal DPP Nasdem Hermawi Taslim saat dijumpai di Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2024).  

Meski demikian, partai besutan Surya Paloh itu akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo hingga selesai.  

"(Kami mendukung) pemerintahan ini sukses. Kami bagian  tak terpisahkan dari pemerintahan ini," lanjut dia.

Nasdem mempertimbangkan akan jauh lebih memberikan kontribusi kepada pemerintahan ke depan apabila tidak masuk ke dalam Kabinet.  

"Pikiran kami kontribusi kami terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kami masuk," ucap Hermawi.

Ia sekaligus menegaskan partainya bukannya mengada-ada perihal keputusan tidak masuk ke dalam kursi Kabinet.  

Sebab, beberapa waktu lalu, presiden terpilih Prabowo Subianto sudah meminta nama kader di Nasdem yang akan menjabat sebagai menteri.  

"Pak Prabowo pernah bilang, 'NasDem kok belum kasih masukan  nama?' Kami diam saja," ujar dia.

PRABOWO-GIBRAN - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim saat ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024). Nasdem putuskan tak masukkan kadernya sebagai Menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Sekjen Nasdem, Hermawi Taslim  ungkap alasannya.
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim saat ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024). Nasdem putuskan tak masukkan kadernya sebagai Menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Sekjen Nasdem, Hermawi Taslim ungkap alasannya. (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

"Jadi ini bukan soal menolak atau menerima, tapi memang  sikap Nasdem adalah memberikan kontribusi lain selain menempatkan orang di Kabinet," lanjut Hermawi seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Dia menegaskan, Nasdem tidak harus masuk ke kabinet untuk mendukung sebuah pemerintahan.

Baca juga: Daftar 13 Menteri Jokowi yang Digadang-gadang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Kata Presiden Terpilih

Nasdem telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran setelah pilihannya di Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani telah mengatakan, jumlah kementerian pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran akan bertambah.

Menurut Muzani, akan ada sejumlah kementerian yang nantinya dipisah.

Selain itu, ada juga kementerian yang akan digabung. 

"Ada kementerian yang dipisah, ada kementerian yang memamg digabung.

Memang jumlah keseluruhan memang bertambah dari yang sekarang, jumlahnya berapa saya enggak tahu persis," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Muzani berharap, penambahan kementerian ini nantinya bisa membuat kinerja pemerintahan semakin maksimal.

Bukan Bagi-bagi Jatah Kursi

Sebelumnya, akhir September lalu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengungkapkan, ia telah melakukan beberapa kali pembicaraan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai pemerintahan yang akan datang.

Baca juga: Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Dilantik Satu Hari Usai Pelantikan Presiden, Ada Fit and Proper Test

"Apakah sudah bicara-bicara? Ada. Sudah lebih dari satu kali bicara-bicara. Kalau memang komunikasi dengan saya selaku Ketum Nasdem itu sudah lebih, paling tidak, dua atau tiga kali," ujar Surya di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, pada Kamis (19/9/2024).

Meskipun telah melakukan komunikasi, Surya menegaskan bahwa keputusan mengenai pembentukan formasi kabinet sepenuhnya diserahkan kepada Prabowo.

Ia berharap Prabowo akan mempertimbangkan partai politik lain yang mendukungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk mengisi kabinet mendatang.

Nasdem sendiri mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam pilpres yang berlangsung pada 14 Februari lalu.

“Jawaban yang jujur, saya mengutarakan kepada Pak Prabowo, Nasdem memberikan kesempatan kepada beliau dan kepada seluruh kebijakan beliau untuk memprioritaskan seluruh partai-partai politik di luar Nasdem untuk masuk di kabinet,” paparnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Surya Paloh juga menekankan, Nasdem ingin memberikan pendidikan politik kepada masyarakat bahwa bergabung dalam pemerintahan tidak selalu berkaitan dengan bagi-bagi jatah kursi kabinet.

"Ini adalah proses pendidikan dan etika politik yang ingin diupayakan. Kalau pun tidak bisa sepenuhnya (masuk kabinet), tapi apa yang masih tersisa sebagai komitmen, konsistensi sikap untuk tetap memiliki asas kepantasan dan kepatutan,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Nasdem akan tetap menjadi partai pendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka meskipun tidak ada kadernya yang menjabat sebagai menteri.

“Jadi, tetap pada barisan pemerintahan, tetap upayakan apa kemampuan yang ada dari barisan Partai Nasdem ini,” imbuhnya.

Saat ini, Prabowo dan Gibran dikabarkan sedang melakukan penjaringan sejumlah nama untuk mengisi kabinet mendatang. Prabowo berencana membentuk kabinet yang berisi orang-orang profesional di bidangnya.

Baca juga: Daftar Nomenklatur Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar, Banyak yang Dipecah

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved