Berita Internasional Terkini

Beginilah Nasib Para Sandera Usai Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal Dunia

Pemerintah Israel mengumumkan bahwa tentaranya telah menewaskan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah baku tembak di Gaza selatan hari Kamis.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Middle East Monitor
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan 60 warga Israel yang mereka sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober pada Sabtu, (4/11/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Israel mengumumkan bahwa tentaranya telah menewaskan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dalam sebuah baku tembak di Gaza selatan hari Kamis, (17/10/2024).

Diketahui Yahya Sinwar telah memimpin Hamas di Gaza sejak 2017, dan ia terpilih sebagai ketua biro politik Hamas pada Agustus 2024.

Dikutip dari csis.org, Yahya Sinwar adalah seorang garis keras yang merasa Palestina terlalu lunak terhadap Israel

Dia disebut merupakan dalang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, dan diperkirakan bersembunyi di bawah tanah sejak saat itu.

Baca juga: Israel Konfirmasi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas di Gaza oleh IDF

Lalu, apakah kematian Yahya Sinwar berarti akhir dari perang di Gaza?

Masih dikutip dari laman yang sama, perang di Gaza belum berakhir, namun telah memasuki babak baru. 

Hamas akan terpecah belah sebagai sebuah kekuatan tempur, dan beberapa kelompok di dalam Hamas cenderung ingin menggandakan kekerasan.

lihat foto20241018_Yahya Sinwar
Yahya Sinwar telah memimpin Hamas di Gaza sejak 2017, dan ia terpilih sebagai ketua biro politik Hamas pada Agustus 2024.

Sementara yang lain mungkin berusaha untuk mempertahankan pilihan-pilihan untuk masa depan.

Untuk alasan keamanan, Yahya Sinwar tidak memimpin operasi harian, jadi kita tidak perlu berharap kapasitas Hamas akan menurun dengan cepat.

Sinwar tampaknya sangat menentang kompromi, sehingga kematiannya membuat semacam penyelesaian lebih mungkin terjadi.

Pada saat yang sama, kurangnya pemimpin Hamas yang kredibel berarti akan sulit untuk mendorong beberapa bagian dari organisasi ini untuk melakukan gencatan senjata.

Secara keseluruhan, tingkat pertempuran melawan Israel kemungkinan akan berkurang dalam beberapa hari mendatang.

Namun, kita mungkin akan melihat semacam perebutan kepemimpinan di dalam Hamas.

Hal ini dapat mengubah kekerasan kelompok ini ke dalam untuk sementara waktu, dan mengakhiri perang di Gaza secara komprehensif mungkin masih jauh.

Apa yang akan terjadi dengan para sandera?

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved