Berita Nasional Terkini
Ibu Negara Trending X, Kata Titiek Soeharto soal Jadi First Lady, Muncul Spekulasi Selvi Ananda
Ibu Negara trending X. Kata Titiek Soeharto soal menjadi First Lady hingga muncul pula spekulasi Selvi Ananda. Penjelasan lengkapnya.
Sementara itu, Titiek hanya menulis huruf "P" dalam kolom yang sama dokumen pendaftarannya sebagai caleg DPR RI, yang berarti "pernah".
Spekulasi Selvi Ananda
Syarat untuk menjadi Ibu Negara haruslah istri kepala negara.
Tak bisa istri Wapres jika presidennya duda atau masih jomblo.
Jika Gibran dilantik jadi wapres, maka Selvi Ananda tak bisa jadi Ibu Negara, kecuali jika Gibran Rakabuming menjadi Presiden RI menggantikan Prabowo Subianto.
Pada tahun 2013, jelang Pilpres 2014, politisi Partai Gerindra Fadli Zon sempat bicara soal Ibu Negara jika Prabowo Subianto jadi Presiden RI.
"Kalau kita percaya jodoh ada di tangan Tuhan, jadi kalau ibu negara persoalan pribadi.
Jadi, apakah nanti ada ibu negara atau tidak saya kira itu persoalan mudah," jelas Fadli Zon saat diskusi di Gedung DPR RI, di Jakarta, Senin (2/9/2023) silam.
Baca juga: 8 Tahun Lalu Hidup Sederhana di Rumah Kontrakan, Selvi Ananda Kini Berpeluang Jadi Ibu Negara RI 2
Peran Ibu Negara
Seberapa penting peran ibu negara pernah dijelaskan sejarawan Bonnie Triyana.
Ia menilai penting atau tidaknya sosok Ibu Negara tidak lepas dari kondisi negara Indonesia.
Ia mengatakan negara demokrasi yang sudah 'settle', peran Ibu Negara tidak lebih dari istri presiden.
"Dia bukan permaisuri dalam arti monarki yang feodalistik, dia juga bukan orang yang secara formal punya peran khusus, kecuali mendampingi presiden," katanya ditkutip dari wawancara dengan ABC Radio Australia.
"Tapi kalau misalkan di negara yang semakin demokratis, semakin terbuka sistemnya, semakin akuntabel sistem politiknya, sebenarnya ibu negara itu ada batasan perannya juga."
Namun di Indonesia, yang menurutnya merupakan negara demokrasi yang "prosedural" dengan struktur masyarakat semi-feodal, dan pola pikir yang mayoritas tradisional, keberadaan ibu negara "akan sangat berpengaruh."
Sementara itu, Peneliti BRIN Dr Athiqah Nur Alami, akrab disapa Tika, mengatakan menurut catatan sejarah, keberadaan ibu negara bagaikan "pilar" bagi para presiden yang sempat memimpin Indonesia.
Seperti misalnya Soeharto, yang sejak meninggalnya Tien pada tahun 1996 mulai tergoncang, ditambah dengan adanya krisis moneter.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.