Berita Nasional Terkini
Ibu Negara Trending X, Kata Titiek Soeharto soal Jadi First Lady, Muncul Spekulasi Selvi Ananda
Ibu Negara trending X. Kata Titiek Soeharto soal menjadi First Lady hingga muncul pula spekulasi Selvi Ananda. Penjelasan lengkapnya.
"Beberapa orang menyebut [ibu negara] berperan signifikan ... dan itu terlihat ketika Ibu Tien berpulang," ujarnya.
"Pak Harto kemudian goyang dari sisi pemerintahan dan yang lain ... itu menunjukkan bahwa ada satu pilar yang mungkin bisa membuatnya goyah."
Contoh lain juga ia lihat pada Mantan Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengalami kesedihan mendalam setelah istri mereka tutup usia.
Namun ia menilai sebagai konsekuensi, akan ada peran sosial ibu negara yang hilang.
"Dalam konteks sosial budaya, artinya sosial kemasyarakatan dalam konteks Indonesia [ibu negara diperlukan] sebagai kekuatan penyeimbang," katanya.
"Biasanya laki-laki dilihat mungkin keras, punya personifikasi yang sulit dan enggak negotiable (bisa diajak bernegosiasi).
"Tapi ketika didampingi ibu negara bisa melembutkan 'hard lines' suami mereka."
Bonnie mengatakan pembicaraan tentang ibu negara dan Prabowo sudah ada sejak Pilpres tahun 2014.
"Masyarakat kan semakin terbuka, tidak mempersoalkan ada atau tidaknya (ibu negara)," kata Bonnie.
"Zaman dan pikiran orang bisa berubah."
Baca juga: Profil Titiek Soeharto, Sepak Terjang Mantan Istri Prabowo Subianto, Ramai Dijuluki Calon Ibu Negara
Sorotan Media Asing
Status pernikahan Prabowo juga mendapatkan sorotan media asing Channel News Asia (CNA) dalam artikelnya "Indonesia Elections 2024: No first lady? Frontrunner Prabowo's single status turns spotlight on 'state's mother' role", baru-baru ini.
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa mitra (istri) dalam sejarah negara ini. Ketika persaingan semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut," demikian ditulis Channel News Asia.
Ditulis pula, sebenarnya Prabowo sebelumnya pernah menikah.
Ia berumah tangga dengan Titiek Soeharto pada tahun 1983.
Titiek adalah anak dari presiden kedua RI Soeharto.
Namun, saat sang mertua lengser pada tahun 1998, ia pun berpisah dengan Titiek.
Media Asing Singgung Peran Ibu Negara
Ditulis Channel News Asia, "Peran ibu negara memang tidak dijelaskan dalam konstitusi di Indonesia.
Namun ibu negara bisa memainkan peran penting dalam urusan kenegaraan tertentu yang tidak bisa selalu dikerjakan oleh presiden, ujar pakar tata negara dari Universitas Andalas, Padang, Feri Amsari."
"Misalnya Tien Soeharto dan Ani Yudhoyono, istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ... mereka sudah seperti permaisuri atau ratu di kerajaan," kata Feri.
Tien pernah memprakarsai pembangunan rumah sakit kanker pertama di Indonesia.
Sementara Ani, sempat menjabat sebagai wakil ketua di Partai Demokrat.
Athiqah Nur Alami, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan ibu negara bisa memiliki beberapa peran.
Salah satunya, kata dia, ibu negara adalah pendamping presiden dalam kunjungan kenegaraan di dalam dan luar negeri.
"Dengan ditemani ibu negara, citra dan kredibilitas seorang presiden bisa meningkat," kata Athiqah.
Ketika presiden berkunjung ke luar negeri, ibu negara akan disertakan dalam acara diplomasi budaya dan berbagai kegiatan sosial.
"Kita juga pernah melihat beberapa contoh ketika ibu negara menggantikan presiden dalam kegiatan seremonial non-politik, seperti peresmian sekolah dan acara amal," ujar Athiqah.
Ibu negara, lanjut Athiqah, juga akan bertindak sebagai pemberi semangat, menampung aspirasi publik sembari mendorong mereka untuk lebih aktif dalam kemasyarakatan.
"Inisiatif seorang ibu negara, meski terkadang terlihat kecil, namun dapat mendukung kelompok-kelompok yang terpinggirkan," kata pengamat politik dari Universitas Atmajaya, Yoes Kenawas, kepada CNA.
Yoes mengatakan ibu negara dapat menjadi penyambung lidah kelompok-kelompok yang kadang diabaikan, seperti perempuan dan warga berkebutuhan khusus.
Sejak merdeka pada 1945, Indonesia telah memiliki beberapa ibu negara yang ternama.
Ainun Habibie, istri dari presiden BJ Habibie yang memimpin hanya setahun, adalah juga pendiri dari organisasi nirlaba Bank Mata Indonesia.
Istri dari presiden keempat Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kerukunan antar suku dan agama.
Indonesia pernah memiliki "bapak negara", yaitu Taufiq Kiemas, suami presiden Megawati Soekarnoputri yang memimpin pada 2001 hingga 2004.
Sebagai politisi, Taufiq juga mendampingi Megawati ketika istrinya itu mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada akhir 1990-an.
Taufiq yang kerap menemani Megawati dalam berbagai pertemuan bilateral telah diterima dengan baik oleh publik.
Beberapa tahun setelah kepemimpinan Megawati berakhir, Taufiq menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sementara itu, Ani Yudhoyono dikenal atas kepeduliannya terhadap pendidikan anak dan kegemarannya pada dunia fotografi. Ani menggagas Mobil Pintar, sebuah perpustakaan berjalan untuk anak-anak.
Tidak banyak yang diketahui soal sepak terjang Iriana Joko Widodo sebagai ibu negara dalam dua periode kepemimpinan suaminya, presiden Jokowi.
Namun pada November 2023, media Tempo melaporkan bahwa Iriana adalah otak di balik pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden yang kini bersanding dengan Prabowo dalam pilpres.
Gibran (36) awalnya dianggap terlalu muda untuk mencalonkan diri karena konstitusi mensyaratkan kandidat harus berusia di atas 40 tahun.
Namun sidang Mahkamah Konstitusi yang dipimpin adik ipar Jokowi, Anwar Usman, mengubah persyaratan tersebut sehingga membuat Gibran layak untuk maju.
Media telah meminta klarifikasi Iriana terkait laporan Tempo, namun dia enggan bersuara.
Meski setiap ibu negara memiliki ciri khasnya masing-masing, namun ada satu kesamaan mereka yaitu menjadi sosok penyokong presiden, kata Yoes.
Misalnya Tien, lanjut dia, yang memiliki peran aktif yang besar dalam sejarah Indonesia.
"Sosoknya penuh kontroversi karena beberapa orang mempertanyakan aktivitasnya, meski dia juga gencar mempromosikan pusat kesehatan terintegerasi untuk anak," kata Yoes soal Tien yang berperan sebagai ibu negara selama 29 tahun. Tien meninggal dunia pada 1996 ketika Soeharto masih memimpin.
Soeharto memimpin negara dengan tangan besi selama lebih dari 30 tahun antara 1967 hingga 1998.
Dia mengundurkan diri setelah rangkaian aksi protes yang menuntutnya mundur berakhir dengan kekerasan di seluruh negeri.
Tien juga diduga terlibat skandal penyalahgunaan anggaran negara untuk proyek-proyek kemanusiaan dan sosial milik keluarganya ketika Soeharto masih menjabat.
Masyarakat yang diwawancara CNA cenderung merasa Indonesia harus memiliki ibu negara, meski perannya sebagian besar hanya simbolis.
Baca juga: Reaksi Titiek Soeharto Usai Ditanya Kemungkinan Mendampingi Prabowo Jadi Ibu Negara
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.