Berita DPRD Bontang

Faisal Minta Pemkot Bontang Perkuat Pengawasan Alat Pemadam di Tiap RT Usai Kebakaran Selambai

Anggota Komisi B DPRD Kota Bontang Faisal, memuji penanganan cepat yang dilakukan petugas Dinas Pemadam Kebakaran

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Kawasan pemukiman di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan terbakar pada Rabu (23/10/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Insiden kebakaran yang melanda kawasan Selambai pada Rabu (23/10/2024) lalu, kembali menyorot pentingnya kesiapan peralatan pemadam kebakaran di tingkat masyarakat.

Anggota Komisi B DPRD Kota Bontang Faisal, memuji penanganan cepat yang dilakukan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang, namun menegaskan perlunya langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah-wilayah yang rawan kebakaran, terutama di kawasan pesisir.

"Saya berada di lokasi saat kebakaran terjadi. Tim pemadam bergerak cepat, dan banyak warga juga turut membantu.

Namun, untuk memaksimalkan penanganan kebakaran, perlu ada upaya pencegahan yang lebih baik, terutama dengan memastikan ketersediaan alat pemadam di setiap RT," kata Faisal saat dihubungi Tribunkaltim.co, Kamis (24/10/2024).

Baca juga: Aksesibilitas Masyarakat Terancam, DPRD Bontang Desak Pembangunan Jalan Gang Segera Dilakukan

Ia menekankan pentingnya menyediakan peralatan seperti floating pump (pompa pemadam) di setiap RT sebagai bentuk antisipasi dini.

Menurut Faisal, peralatan tersebut harus menjadi bagian dari kesiapan setiap daerah, khususnya di wilayah pesisir yang rentan terhadap kebakaran.

"Selambai adalah salah satu daerah pesisir yang memiliki akses jalan terbatas. Dalam situasi seperti ini, alat-alat seperti floating pump akan sangat membantu, terutama ketika armada pemadam belum bisa tiba tepat waktu," jelasnya.

Selain itu anggota dewan yang tinggal di Selambai ini juga menyoroti pentingnya pengawasan rutin terhadap kondisi alat-alat tersebut.

"Alat pemadam tidak akan efektif jika tidak dipastikan berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, saya menyarankan agar tim dari Disdamkartan rutin melakukan pengecekan secara berkala, turun ke lapangan untuk memeriksa apakah peralatan di RT-RT siap digunakan dalam keadaan darurat," tegasnya.

Tantangan Mobilisasi Armada Pemadam

Kemudian, Faisal menambahkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kebakaran di Bontang adalah kesulitan mobilisasi armada pemadam menuju lokasi kebakaran.

Kerumunan warga yang ingin menyaksikan peristiwa tersebut, ditambah dengan kondisi jalan yang sempit, sering kali menghambat pergerakan kendaraan tangki air.

"Ketika kebakaran terjadi, beberapa menit pertama sangat krusial. Jika alat-alat pemadam yang ada di RT bisa digunakan secara efektif sebelum armada pemadam tiba, dampaknya bisa sangat signifikan," ujarnya.

Dalam beberapa kejadian, menurut Faisal, keterlambatan akses armada pemadam dapat menyebabkan api menyebar lebih luas dan menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa peran masyarakat dalam menanggulangi kebakaran sangat penting, termasuk disiplin dalam tidak menghalangi jalan saat kebakaran terjadi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved