Pilkada Bontang 2024

Najirah-Aswar Janjikan Perbaikan 1000 Jaringan Listrik untuk Kurangi Risiko Kebakaran di Bontang 

Najirah-Muhammad Aswar, menanggapi insiden ini dengan seruan mendesak untuk peremajaan instalasi listrik

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bontang Najirah-Muhammad Aswar meninjau lokasi kebakaran yang terjadi di Kampung Selambai, Kelurahan Lok Tuan, Bontang Utara, Rabu (23/10/2024) sore. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kebakaran hebat yang melanda kawasan pesisir Selambai, Loktuan, Bontang Utara, pada Rabu (23/10/2024) dini hari lalu, mengungkapkan masalah mendasar terkait infrastruktur listrik di daerah tersebut.

Kebakaran ini menghanguskan lima rumah dan tiga unit kendaraan roda dua, menunjukkan betapa rentannya pemukiman padat penduduk terhadap insiden serupa.

Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bontang Najirah Muhammad Aswar, menanggapi insiden ini dengan seruan mendesak untuk peremajaan instalasi listrik. 

Ia menekankan bahwa banyak rumah di kawasan pesisir memiliki instalasi listrik yang sudah tua dan rentan, yang berpotensi menyebabkan korsleting dan kebakaran. 

Baca juga: Janji dan Mimpi Najirah Calon Walikota di Pilkada Bontang 2024, Target Cetak 2.000 Wirausahawan Baru

"Kita perlu mengambil langkah preventif agar insiden seperti ini tidak terulang," ujarnya kepada Tribunkaltim, Kamis (24/10/2024).

Menurutnya data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang menunjukkan tren kebakaran yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 

Tercatat Kota Bontang menghadapi tantangan serius terkait kebakaran rumah, terutama yang disebabkan oleh korsleting listrik. Data BPBD, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, insiden kebakaran menunjukkan fluktuasi yang mencolok.

Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 12 kasus kebakaran, di antaranya disebabkan oleh korsleting listrik dan bahan mudah terbakar.

Jumlah ini meningkat pada tahun 2022, ketika 15 kasus kebakaran dilaporkan, mencerminkan kenaikan persen. Dari total tersebut, korsleting listrik tetap menjadi penyebab utama.

Namun, pada tahun 2023, situasi sedikit membaik dengan penurunan jumlah insiden menjadi 10 kasus. Persentase penurunan ini mencapai 33 persen. 

Hingga Oktober 2024, BPBD melaporkan 5 kasus kebakaran.

Najirah menggarisbawahi bahwa jika terpilih, salah satu prioritas utamanya adalah melakukan peremajaan jaringan instalasi listrik di rumah-rumah yang berusia di atas 15 tahun, terutama di kawasan pemukiman padat penduduk dan pesisir. 

"Ini memang bukan bagian dari visi misi kami. Tetapi kami melihat ini penting. Yang perlu dilakukan adalah inventarisasi rumah-rumah tua. Kita data dan petakan, karena kasus kebakaran di Bontang 80 persen disebabkan konsentrasi listrik," bebernya.

Najirah bilang, skema kerjanya bisa dengan membentuk tim khusus yang berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menangani masalah ini.

Sebagai bagian dari program ini, ia akan mendorong rencana ini dengan pemerintah akan memberikan subsidi untuk mendukung peremajaan jaringan listrik

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved