Berita Samarinda Terkini
3 Ritual Adat Hudoq 2024 di Samarinda, Digelar Selama Tiga Pekan
Adat Hudoq, sebuah tradisi unik yang berasal dari masyarakat Dayak di Kalimantan Timur, merupakan ritual yang diadakan.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kali ini pagelaran Adat Hudoq 2024 dilangsungkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Adat Hudoq, sebuah tradisi unik yang berasal dari masyarakat Dayak di Kalimantan Timur, merupakan ritual yang diadakan sebagai ungkapan syukur dan harapan akan hasil panen yang melimpah.
Demikian dipaparkan oleh Arnoldus Jansen Kuleh, Sekretaris POKJA Hudoq Kawit Kota Samarinda kepada TribunKaltim.co pada Jumat (25/10/2024).
Dengan melibatkan berbagai elemen budaya, seperti tarian, musik, dan pemakaian kostum tradisional, acara ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial di antara komunitas, tetapi juga melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak lama.
Pada tahun ini, perayaan Hudoq di Samarinda kembali digelar dengan semarak, menarik perhatian masyarakat lokal dan pengunjung dari berbagai daerah.
Rencananya, akan dihelat di Amin Ayaaq Syahrie Jaang, Jalan Batu Cermin Samarinda Utara.
Baca juga: Pemkab Mahulu Gelar Hudoq Pakayang di Kampung Long Isun, Wujud Pelestarian Budaya Dayak Kayan Bahau
Arnoldus Jansen Kuleh, Sekretaris POKJA Hudoq Kawit Kota Samarinda dan Ketua Sanggar Seni Apo Lagaan, menjelaskan bahwa rangkaian acara Hudoq selama tiga pekan akan meliputi tiga prosesi, yakni:
- Livaa Laliiq;
- Livaa Tasaam;
- dan Hudoq Pakoq.
Livaa Laliiq dilaksanakan pada 25 Oktober 2024, sebagai adat sebelum Hudoq pertama dilaksanakan satu hari sebelumnya.
"Hudoq Taharii' atau Hudoq pertama akan diadakan pada 26 Oktober 2024," ujarnya.
Setelah itu, Livaa Tasaam akan berlangsung pada 1 November 2024, sebelum dilanjutkan dengan Hudoq Kawit sebagai puncak acara atau ritual adat.
"Kami juga akan mengadakan Hudoq Pakoq, yang merupakan Hudoq terakhir atau penutup," tambah Arnoldus.
Arnoldus menegaskan bahwa masyarakat umum sangat diundang untuk terlibat dan meramaikan acara ini.
Sebab, Hudoq secara adat dapat dipahami sebagai bentuk syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen dan permohonan berkah untuk masa depan.
Baca juga: Antisipasi Banjir di Long Pahangai Mahulu Saat Hudoq Pakayang, Camat Siapkan Jalur Evakuasi
Upacara adat Hudoq bukan sekadar acara biasa memakai topeng-topengan yang dapat di tarikan sembarangan, melainkan memiliki sarat makna mendalam yang harus dijaga dan dilestarikan.
Ritual Hudoq Kawit di Kota Samarinda ini telah dilaksanakan secara rutin sejak tahun 2012 dan akan terus dilakukan sebagai bagian dari tradisi perladangan masyarakat Dayak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.