Ibu Kota Negara

Dampak IKN Nusantara, Realisasi Investasi Lampaui Target, PMDN di Kaltim Capai Rp14,8 Triliun

Berikut dmpak IKN Nusantara. Investasi lampaui target, PMDN di Kaltim capai Rp14,8 Triliun berkat adanya ibu kota negara baru.

HO/Sekretariat Presiden
IKN DI KALTIM - Berikut dmpak IKN Nusantara. Investasi lampaui target, PMDN di Kaltim capai Rp14,8 Triliun berkat adanya ibu kota negara baru. 

TRIBUNKALTIM.CO -Berikut dampak nyata IKN Nusantara di Kaltim.

Investasi lampaui target, PMDN di Kaltim capai Rp14,8 Triliun berkat adanya ibu kota negara baru.

Ya, kehadiran IKN Nusantara memberikan dampak positif bagi Kalimantan Timur (Kaltim).

Pembangunan IKN Nusantara jadi magnet bagi investor untuk menanamkan modalnya di Benua Etam. 

Baca juga: IKN di Kaltim Dikhawatirkan Jadi Jabodetabek Jilid II, Praktisi Sorot Konsentrasi Perencanaan Kota

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Fahmi Prima Laksana pun optimistis, investor dalam negeri dan asing tertarik berinvestasi di Kaltim. 

Selain itu, kehadiran IKN juga diharapkan dapat membantu Kaltim mengejar target realisasi investasi tahun 2024 mencapai nilai Rp 76,02 triliun.

Sementara, capaian realisasi investasi Kaltim per September 2024 senilai Rp 14,8 triliun. 

Angka ini mencakup Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 14,267 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 555,4 miliar.

Pembangunan Berwawasan Kesehatan Artikel Kompas.id Sedangkan realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai Rp 55,82 triliun.

Terdiri dari PMDN Rp 38,65 triliun, dan PMA Rp 17,16 triliun.

Fahmi optimistis, realisasi investasi di Kaltim hingga Desember 2024 akan mencapai target tersebut. 

Baca juga: Mencetak Pemandu Ekowisata untuk IKN Nusantara, Libatkan 25 Pemuda

Bahkan, mungkin, bisa melebihi angka Rp 76,02 triliun. 

Hal ini karena rekam jejak capaian realisasi investasi Kaltim cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.

"Sejak tahun 2020, realisasi investasi Kaltim terus mengalami peningkatan bahkan melampaui target yang telah ditetapkan," ujar Fahmi, dikutip Kompas.com, Jumat (25/10/2024).

Kendati demikian, Fahmi mengakui, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi seperti kurangnya aksesibilitas dan ketersediaan infrastruktur penunjang investasi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved