Berita Kaltim Terkini
Jumlah Pengguna dan Transaksi QRIS di Kaltim Tunjukkan Tren Positif
Jumlah pengguna dan transaksi QRIS di Kalimantan Timur menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pengguna QRIS atau pembayaran nontunai di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Dari catatan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kaltim, jumlah pengguna QRIS di Kaltim pada triwulan II 2024 tumbuh hingga 42,18 persen year on year (yoy).
Namun, sedikit melambat dibanding triwulan I yang tumbuh 70,35 persen yoy.
Jumlah pengguna QRIS saat ini tercatat ada sebanyak 760.563 pengguna, meningkat dibanding triwulan I yang tercatat 744.469 pengguna.
Baca juga: Pembayaran via QRIS di Teras Samarinda Masih jadi Pekerjaan Rumah, Belum Capai Target
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim, Budi Widihartanto mengungkapkan bahwa pada triwulan yang sama, merchant QRIS jumlahnya pun tetap berada pada pertumbuhan positif, yakni 35,09 persen (yoy).
“Meski ada sedikit melambat dibandingkan triwulan I yang tumbuh 36,46 persen yoy, jumlah merchant triwulan II tercatat 521.350, naik dibandingkan triwulan I yang tercatat 501.456 merchant,” tegasnya, Rabu (30/10/2024).
Pertumbuhan merchant QRIS yang tinggi sejalan kegiatan sosialisasi, edukasi dan publikasi yang gencar dilakukan pihaknya.
Hal ini tentu bertujuan guna meningkatkan awareness dan minat masyarakat dalam menggunakan QRIS.
Transaksi QRIS sendiri dilihat dari sisi nominal dan volume juga mengalami akselerasi yang positif.
Baca juga: Volume Transaksi QRIS dan ATM BSI di Aceh Naik Double Digit Selama PON XXI
Triwulan II mencatatkan nominal transaksi QRIS tumbuh tinggi hingga mencapai 205,33 persen yoy.
Capaian ini melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 206,36 persen yoy.
“Nominal transaksi QRIS di triwulan II tercatat Rp 2,17 triliun. Meningkat dibandingkan triwulan I yang tercatat RP 1,68 triliun. Volume transaksi juga alami pertumbuhan hingga 273,67 persen yoy,” jelasnya.
Angka tersebut juga tercatat naik dibandingkan triwulan I yang tercatat 191,21 persen yoy.
“Volume transaksi tercatat 15,13 juta, lebih tinggi dibanding triwulan I yang tercatat 10,66 juta transaksi,” tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.