Berita Kaltim Terkini
Tantangan Pemanfaatan Infrastruktur Digital di Kaltim, Sektor Pendidikan Disorot
Daerah terpencil di Kalimantan Timur masih menjadi pekerjaan rumah dalam hal teknologi digital.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Daerah terpencil di Kalimantan Timur masih menjadi pekerjaan rumah dalam hal teknologi digital. Transformasi teknologi pendidikan harus berkaitan erat pada ekosistem digital.
Demikian dipaparkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni pada Kamis (31/10/2024).
Karena itulah dia melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat koordinasi di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan ini berlangsung mulai 30 Oktober hingga 2 November 2024.
Kegiatan bertajuk Nusantara Baru Pendidikan Maju, maka Pemprov Kaltim turut bekerja sama dengan Balai Layanan Platform Teknologi dan Balai Telkom.
Baca juga: Penggunaan Media Sosial dalam Pilkada Kaltim 2024 Sangat Krusial
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan digitalisasi di sektor pendidikan.
Ia menyebut, beberapa media pembelajaran digital telah dilakukan di sekolah.
Sehingga, tinggal bagaimana penguatan substansi atau pemanfaatan infrastruktur digital yang sudah dimiliki oleh sekolah, dan juga para tenaga pendidik.
"Itu yang ingin kita perkuat. Mudah-mudahan melalui rakor ini, kita juga mendapatkan hal-hal baru untuk memperkaya pengenalan digital di sekolah-sekolah," ujarnya.
Beberapa tantangan dalam pemanfaatan infrastruktur digital masih kerap ditemukan di Kalimantan Timur.
Salah satunya masih ada wilayah terpencil yang kerap menghadapi blankspot, keterbatasan atas ketersediaan listrik di beberapa daerah yang belum optimal.
"Kemudian juga terkait tenaga pendidik. Kita harapkan ada pembelajaran, ada pelatihan, juga penambahan kemampuan tenaga pendidik untuk mendukung digitalisasi tersebut," tuturnya.

Kepala BLPT Wibowo Mukti menambahkan, beberapa aspek akan turut dibahas untuk meningkatkan digitalisasi di sektor pendidikan.
Pertama, terkait infrastruktur, dengan menyiapkan mulai dari perangkat keras, gadget, ataupun infrastruktur seperti listrik.
Kedua, penyediaan konten digital. Ketiga, terkait kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam pemanfaatan infrastruktur digital yang dibutuhkan.
"Ketika kita berbicara transformasi digital, ekosistemnya juga harus terbentuk. Ekosistem infrastruktur, ekosistem substansi, kemudian dari SDM yang kompeten. Itu yang harus kita dorong," tandas Wibowo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.