Berita Samarinda Terkini
Barier di Jalan Gatot Subroto-KH Samanhudi Tak Urai Kemacetan, Ini Rencana Jangka Panjang Dishub
Pemasangan barier ini dilakukan Dishub sebagai langkah untuk meminimalisir kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Meski Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda telah memasang barier di persimpangan Jalan Gatot Subroto - Jalan KH Samanhudi untuk mengurai kemacetan, sejumlah pengendara masih nekat memutar balik kendaraan mereka di ujung atau di sela-sela barier.
Hal ini menyebabkan kemacetan tetap terjadi, meski upaya penataan lalu lintas sudah dilakukan.
Pemasangan barier ini dilakukan Dishub sebagai langkah untuk meminimalisir kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut, terutama karena posisinya yang strategis.
Baca juga: 7 Tempat Makan Hemat di Samarinda yang Wajib Dicoba, Nikmati Kuliner Enak!
Selain berdekatan dengan lampu merah, area tersebut juga berada di antara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan sebuah swalayan yang ramai pengunjung.
Namun, pada jam-jam tertentu, kemacetan tetap terjadi, bahkan meluas hingga Jalan KH Samanhudi (eks Bandara Temindung), yang merupakan jalan akses menuju Kecamatan Sungai Pinang.
Menurut pengamatan media ini di lapangan, pada sore hari, Selasa (5/11) sekira pukul 16.00 WITA, kondisi lalu lintas di kawasan ini mulai padat dan kerap macet. Ditambah lagi dengan nekatnya sejumlah pengendara yang memutar kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Kondisi ini menimbulkan keluhan dari masyarakat setempat. Tri, salah seorang warga di Jalan Pemuda, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap situasi ini.
“Sering macet, walaupun ada barier tapi tetap saja,” katanya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengakui bahwa masih banyak pengendara yang mengabaikan barier dan memutar balik di lokasi tersebut.
Padahal, pihaknya memang sengaja memasang agar meminimalisir bottle neck kemacetan yang sering muncul di daerah tersebut.
Namun, Dishub memiliki rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, yakni dengan menerapkan sistem lalu lintas satu arah di kawasan tersebut.
"Kami memang merencanakan Jalan Gatot Subroto itu menjadi satu arah. Rencana ini akan kami rapatkan dulu di Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) bersama Satlantas, mungkin dalam dua minggu ke depan," kata Manalu.
Ia juga menambahkan bahwa dalam rapat tersebut, pihaknya akan mengundang camat dan lurah setempat untuk membahas lebih lanjut.
Manalu menjelaskan, jika sistem satu arah diterapkan, maka arus dari Jalan Ahmad Yani, Jalan Hasan Basri, atau Jalan S Parman menuju Jalan Gatot Subroto akan diarahkan menjadi satu jalur.
Sementara itu, kendaraan dari Jalan KH Samanhudi nantinya hanya diperbolehkan belok kiri, tanpa opsi untuk lurus, demi menghindari potensi kemacetan yang lebih parah.
Sebab itu Dishub Samarinda berharap nantinya perubahan tersebut dapt efektif mengurangi kemacetan di kawasan tersebut dan menciptakan ketertiban lalu lintas yang lebih baik bagi pengendara.
“Barier saat ini sifatnya hanya sementara saja. Jika sudah dijadikan sistem satu arah, kita tidak perlu lagi barier atau median jalan,” pungkas Manalu.(*)
Pembangunan Insinerator Samarinda Terkendala Status Lahan, DPRD Tunggu Jawaban Pemkot |
![]() |
---|
Samarinda Theme Park, Wisata Ala Jepang dengan Wahana Salju Terfavorit |
![]() |
---|
DPRD Kaltim Soroti Progres Penanganan Banjir di Kota Samarinda |
![]() |
---|
KSMI Kaltim Resmi Terbentuk, Musahibin Arief Genjot Popularitas Mini Soccer Benua Etam |
![]() |
---|
Bapenda Samarinda Genjot Pendapatan dengan Inovasi Pajak Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.