Rapat Penanganan Stunting di Bontang, PT EUP Absen, Komisi A Pertanyakan Tanggung Jawab Sosial

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Dalam upaya mengatasi stunting di Kelurahan Bontang Lestari, Komisi A DPRD Bontang mengadakan rapat kerja dengan mengundang tiga perusahaan, pada Selasa (5/11/2024).

Namun, dalam pertemuan itu PT Energi Unggul Persada (EUP) mengecewakan dengan ketidak hadirannya yang tidak disertai alasan yang jelas.

Rapat tersebut hanya dihadiri PT Badak LNG, PT Indominco Mandiri (IMM), kader posyandu, dan forum RT.

Ketua Komisi A Heri Kiswanto tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Baca juga: Ketua DPRD Bontang Geram, Banyak Kepala Dinas Absen di Pembahasan Raperda APBD 2025

Menurutnya, sebagai perusahaan besar, PT EUP seharusnya menunjukkan tanggung jawab sosial yang lebih besar kepada masyarakat sekitar.

“Jika keberadaan perusahaan tidak memberikan dampak positif bagi lingkungan, keberadaannya patut dipertanyakan. Kalau tidak mau membantu, lebih baik tidak usah ada,” tegas Heri. 

Ia pun mempertanyakan komitmen PT EUP dalam memberikan kontribusi nyata dalam penanganan stunting. 

“Apakah PT EUP benar-benar berkomitmen untuk memberi manfaat bagi Kota Bontang? Kalau tidak ada dampak positifnya, kehadirannya patut dipertanyakan,” ungkapnya dengan nada kritis.

Heri juga menekankan pentingnya bantuan dari perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, seperti penyediaan makanan bergizi, fasilitas kesehatan, dan sarana transportasi untuk akses pelayanan kesehatan. 

“Bantuan itu harus tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di lapangan,” pungkasnya.

Sementara itu Tribunkaltim berupaya menghubungi Humas PT EUP Jayadi, namun sampai berita ini terbit belum ada jawaban yang diberikan.(*)