Berita Balikpapan Terkini
3 Paslon Pilkada Balikpapan 2024 Tawarkan Solusi Atasi Krisis Air Bersih
Isu krisis air bersih menjadi satu di antara pembahasan utama yang diangkat dalam debat kandidat publik kedua Pilkada Balikpapan 2024
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
Paslon nomor urut 2, Rendi Susiswo Ismail, menekankan bahwa isu air bersih di Balikpapan sebenarnya sudah memiliki kajian lengkap dari pemerintahan sebelumnya.
"Tugas utama kami adalah mengeksekusi rencana tersebut, sebab kewenangan tertinggi berada di tangan Wali Kota," jelas Rendi Susiswo Ismail.
Baca juga: Hari Ini Debat Kandidat Pilkada Balikpapan 2024 Kedua, Ada Bahas Air Bersih hingga Pendidikan
Ia menyoroti pentingnya manajemen yang sehat dalam pengelolaan PDAM Balikpapan.
Menurutnya, pengelolaan yang dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat menyebabkan persoalan yang dialami warga saat ini.
"Manajemen PDAM harus profesional dan sesuai standar agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara berkelanjutan," kata Rendi Susiswo Ismail.
Prioritaskan Distribusi Merata
Paslon nomor urut 3, Muhammad Sabani, menyampaikan bahwa permasalahan air baku dan pipa air sudah terdeteksi sejak awal.
Namun, ia menilai selama masa kepemimpinan Rahmad, tidak ada upaya signifikan untuk mengatasi krisis air ini.
"Selama tiga tahun terakhir, tidak ada pergerakan nyata dalam penyelesaian masalah air bersih, sehingga warga terus mengalami kekurangan pasokan air," ujar Sabani.
Pasangannya, Syukri Wahid, juga mengkritik janji Rahmad tiga tahun lalu yang berkomitmen mencapai 100 persen sambungan air bersih bagi masyarakat Balikpapan.
"Faktanya saat ini baru mencapai 79 persen. Janji ini belum mampu direalisasikan," tegas Syukri.

Ketiga pasangan calon menawarkan solusi berbeda untuk mengatasi krisis air di Balikpapan.
Rahmad Mas'ud dan Bagus Susetyo fokus pada penyediaan bahan baku tambahan dan peremajaan pipa, sementara Rendi Susiswo Ismail - Eddy Sunardi lebih menekankan pada eksekusi kebijakan dan peningkatan tata kelola PDAM.
Di sisi lain, Muhammad Sabani dan Syukri Wahid menilai perlu adanya perubahan strategi untuk memastikan distribusi air merata.
Permasalahan air bersih di Balikpapan adalah isu vital yang perlu penanganan segera dan berkelanjutan.
Siapapun yang terpilih sebagai pemimpin diharapkan dapat merealisasikan solusi yang tepat agar masyarakat Balikpapan dapat menikmati layanan air bersih yang memadai, terlebih dalam menghadapi musim kemarau yang semakin menantang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.