Berita Kukar Terkini
4 Desa di Kembang Janggut Kukar Langganan Banjir, BPBD Berikan Solusinya
BPBD Kukar segera menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait banjir tahunan yang kerap melanda kawasan Kecamatan Kembang Janggut.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait banjir tahunan yang kerap melanda kawasan Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Demikian dipaparkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji kepada TribunKaltim.co pada Sabtu (9/11/2024) di Tenggarong, Kukar.
Dia uraikan, banjir ini telah menjadi permasalahan rutin bagi warga di sejumlah desa, terdata ada empat desa yakni:
- Desa Muai;
- Desa Bukit Layang;
- Desa Kelekat;
- dan Long Beleh Halok, yang terendam saat musim penghujan tiba.
Solusinya, sebagai upaya penanganan, BPBD Kukar akan melakukan pembersihan dan normalisasi aliran Sungai Belayan.
Baca juga: BPBD Kukar Siapkan Desa Lebih Tangguh Bencana dengan Peluncuran F-PRB
Karena sungai tersebut dianggap menjadi salah satu penyebab utama banjir akibat pendangkalan di beberapa titik.
Menurut Setianto Nugroho Aji, normalisasi Sungai Belayan Kukar bertujuan untuk mengurangi dampak banjir yang sering melanda pemukiman warga di sepanjang sungai tersebut.
Sedimentasi Ganggu Aktivitas Warga
Sebelumnya diberitakan, kondisi Sungai Belayan di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, semakin kritis akibat sedimentasi yang terus menumpuk, mengganggu kehidupan sehari-hari warga.
Banjir kini lebih sering melanda permukiman yang sebelumnya aman, memicu keluhan dari masyarakat yang mengandalkan sungai sebagai jalur transportasi dan sumber penghidupan.
Situasi ini mendesak warga untuk meminta tindakan normalisasi segera dari pemerintah.
Baca juga: 2.800 Tabung LPG 3 Kg Didistribusikan ke 3 Kecamatan Terdampak Banjir di Kukar
Tingginya sedimentasi di sungai ini membuat aliran air terganggu, sehingga berpengaruh besar pada kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Ferdy Kepala Urusan Umum Desa Kelekat, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di daerahnya semakin sering dan parah akibat sedimentasi di Sungai Belayan.
Biasanya, daerah yang lebih tinggi tidak pernah kena banjir. Tapi sekarang, setiap hujan, permukiman kami juga ikut tergenang.
"Setelah kami periksa, ternyata penyebabnya adalah tingginya endapan lumpur di sungai," ungkapnya, Minggu 22 September 2024.
Warga dari Desa Kelekat, dan Desa Bukit Layang secara serentak mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara segera melakukan tindakan normalisasi. Namun, hingga saat ini, permohonan tersebut belum mendapatkan tanggapan memadai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.