30 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2024 yang Simpel dan Menyentuh Hati, Share ke WA atau Instagram

22. Terima kasih untuk guru-guru yang mengukir takdir, selamat Hari Guru Nasional 2024, sumber inspirasi sejati.

23. Selamat Hari Guru Nasional, engkau adalah arsitek masa depan, mengukir cerita indah di setiap kelas.

24. Hari Guru, terima kasih tak terhingga atas dedikasimu membentuk generasi penerus bangsa.

25. Selamat Hari Guru, engkau adalah pelita dalam kegelapan, menuntun langkah-langkah menuju harapan.

26. Terima kasih kepada para guru yang tak pernah lelah memberikan cahaya ilmu. Selamat Hari Guru Nasional, panutan bagi generasi masa depan!

27. Dengan tulus hati, terima kasih kepada para guru yang telah menjadi pilar pendidikan. Selamat Hari Guru Nasional, semoga terus bersinar seperti bintang di langit!

28. Selamat Hari Guru Nasional! Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, mengukir harapan di setiap benak anak-anak. Terima kasih, karena kalian adalah pembentuk masa depan!

29. Di Hari Guru Nasional ini, mari kita hargai dedikasi guru-guru yang telah membimbing langkah-langkah kita. Terima kasih atas inspirasi dan pengetahuan yang telah kalian bagikan. Semoga kebaikan kalian berlipat ganda!

30. Selamat Hari Guru Nasional untuk para pendidik yang mengajar dengan kasih, membimbing dengan kesabaran, dan memberikan harapan di setiap pelajaran. Terima kasih, karena kalian membuat dunia ini lebih cerah!

Sejarah Hari Guru Nasional

Dikutip dari gurudikdas.kemdikbud.go.id, tujuan peringatan Hari Guru Nasional adalah untuk memberikan penghormatan dan apresiasi kepada guru atas dedikasi mereka dalam pembelajaran kepada peserta didik.

Jika menilik dari sejarahnya, peringatan Hari Guru Nasional bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945. 

Sebelumnya, pada tahun 1912, organisasi ini bernama PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda).

Anggotanya berisikan kepala sekolah, guru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya.

Pada tahun1932, PGHB mengubah namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Pada saat itu, Belanda sebagai negara penjajah, tidak menerima unsur nama “Indonesia” dalam PGI karena dianggap sebagai sebuah ancaman untuk mereka.