Pilkada Kukar 2024
Debat Pilkada Kukar 2024: Edi-Rendi dan Dendi-Alif Debat soal Konser dan Bantuan Nelayan-Petani
Debat Pilkada Kukar 2024: Edi-Rendi dan Dendi-Alif debat soal pentingnya konser di Kutai Kartanegara.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Debat Pilkada Kukar 2024: Edi-Rendi dan Dendi-Alif debat soal pentingnya konser di Kutai Kartanegara.
Paslon nomor 1 Edi Damansyah-Rendi Solihin dan paslon nomor 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi berdebat soal konser yang sering digelar di era pemerintahan sebelumnya.
Perdebatan ini diawali dari pertanyaan Rendi pada paslon nomor 3.
"Saya ingin bertanya singkat saja bahwa di banyak kesempatan paslon nomor 3 sering mengungkapkan bahwa pemerintahan sebelumnya itu sering melakukan pemborosan-pemborosan anggaran, katanya hambur-hambur mesin dan bikin konser-konser. Ini biar semua anak muda mendengar, anak muda Kutai Kartanegara termasuk nelayan mendengar apabila Anda terpilih apakah konser-konser itu tidak ada lagi dan apakah tidak ada lagi bantuan mesin untuk nelayan kita?" tanya Rendi.
Baca juga: Debat Pilkada Kukar 2024: Edi Damansyah-Rendi Solihin Sebut Berhasil Nihilkan Kemiskinan Ekstrem
Alif Turiadi langsung menjawab.
Bahwa pasanga Dendi-Alif bukan tak setuju dengan konser.
"Bukan berarti kami tidak setuju dengan kegiatan itu tapi kegiatan itu sangat-sangat membebani APBD kita. Kenapa saya katakan begitu? Kalau kita mendatangkan konser-konser dari luar itu yang untung adalah konser-konsernya dari luar negeri. Kami berharap bahwasanya kearifan lokal dipercayakan di situ," tanda Alif.
Ia lalu mengimbuhkan soal bantuan yang tidak tepat sasaran.
"Kemudian bantuan-bantuan untuk pertanian bantuan-bantuan pertanian itu sangat banyak sekali tidak tepat sasaran. Bantuan itu hanya sampai kepada orang-orang dalamnya dari pemerintah kabupaten. Kami berharap, nanti kalau jadi kami akan memberikan bantuan kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kukar. Tidak ada diskriminasi, karena kita melihat adanya diskriminasi di satu tempat tersebut," tandas Alif.
Dendi Suryadi mengimbuhkan bahwa konser yang dimaksud adalah konser dari luar Kukar.
Dendi menyebut daripada menggunakan band dari luar, lebih baik kesenian dan band-band dari Kukar.
"Di samping itu daripada konser terlalu banyak jumlahnya, kita proporsionalkan. Jalan-jalan kita masih banyak yang jelek, masih ada rakyat kita yang belum menikmati air bersih. Masih ada masyarakat kita yang sekolah-sekolahnya jelek. Masih ada masyarakat kita yang tidak menikmati listrik 24 jam. Lagipula itu tidak primer itu sekunder bahkan tersier, jadi kita harus bisa memilah dan memilih," tandas Dendi.
Paslon 1 kembali menegaskan soal konser dan bantuan.
Baca juga: Debat Pilkada Kukar 2024, Pasangan Awang Yacoub Luthman-Akhmad Zais Paparkan Visi Misi Seputih Hati
"Terima kasih, berarti sudah jelas ya teman-teman anak muda Kutai Kartanegara, bahwa apabila kami jadi, semangat untuk seniman seniman lokal kita untuk ditonton oleh ribuan-ribuan penonton yang akan ada di setiap festival yang digarap di kecamatan-kecamatan. Yang selanjutnya yaitu terkait dengan program bantuan bahwa yang perlu diketahui bahwa program bantuan khususnya nelayan dan pertanian di kabupaten Kutai Kartanegara itu terdaftar dalam grup," kata Rendi.
"Ada satu aplikasi yang di mana apabila dia terdaftar insya Allah yang pasti akan mendapat bantuan. Apabila kami terpilih kembali, yang kemarinnya 25.000 jumlah bantuan tersebut akan menjadi 100.000 orang menerima manfaat pertanian dalam arti luas, termasuk di dalamnya adalah persawahan, perkebunan, peternakan, dan perikanan untuk seluruh petani dan nelayan," imbuh Rendi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.