Bawaslu Gencar Pembersihan Algaka di Mahulu Saat Masa Tenang Pilkada 2024

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Memasuki masa tenang Pilkada 2024 pada 24 November hingga 26 November, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) bergerak untuk melakukan pembersihan. 

Dijelaskan oleh Leonder Awang Ajat, Komisioner Bawaslu Mahulu, menegaskan kepada seluruh pasangan calon dan tim sukses untuk segera membersihkan Alat Peraga Kampanye (APK) Pilkada 2024. 

Langkah ini demi memastikan terciptanya Pilkada yang bermartabat dan adil.

“Kami sudah memberikan himbauan kepada seluruh pasangan calon beberapa hari lalu, agar membersihkan APK secara mandiri sebelum masa tenang dimulai,” ujarnya, Senin (25/10/2024).

Baca juga: Pelestarian Budaya dan Adat Lokal jadi Sorotan Debat Pilkada Mahulu 2024

Namun, hingga masa tenang dimulai, banyak APK masih ditemukan terpasang di sejumlah wilayah.

Menurutnya, hal ini melanggar ketentuan.

“Masa tenang adalah masa yang tidak boleh ada aktivitas kampanye. Pemasangan APK di tempat umum adalah salah satu metode kampanye, sehingga APK yang masih terpasang berarti melanggar aturan,” jelasnya.

Bawaslu juga menegaskan akan menindak APK yang masih terpasang dengan cara menyita dan menyimpannya.

“Kami tidak akan mengembalikan APK kepada pemiliknya. Itu adalah bahasa halus dari disita. Untuk sementara, barang-barang tersebut kami simpan,” ucapnya.

Bawaslu bahkan akan mengirimkan surat resmi kepada KPU terkait temuan APK yang tidak diturunkan.

“Kami akan bersurat ke KPU agar memastikan peran mereka dalam penertiban ini. Kami juga mengingatkan seluruh pasangan calon untuk patuh pada aturan yang ada,” tambahnya.

Dalam imbauannya, Ia juga meminta semua pihak menjaga situasi kondusif selama masa tenang hingga Hari Pemungutan Suara.

“Kami ingatkan kepada seluruh pasangan calon, tim sukses, dan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas kampanye, termasuk politik uang atau intimidasi. Ini penting demi menciptakan Pilkada yang bermartabat,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga integritas dalam persaingan politik.

“Bermainlah secara fair. Siapa pun yang menang, hendaknya menang secara bermartabat. Begitu juga yang kalah, harus kalah secara terhormat,” pungkasnya.

Ia berharap upaya bersama ini dapat mewujudkan Pilkada yang adil, jujur, dan damai di Mahulu, sehingga menjadi contoh bagi daerah lain. (*)