Pilkada Paser 2024

Bawaslu Paser Petakan 4 Indikator Potensi TPS yang Rawan di Pilkada 2024

Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Fauzan mengatakan terdapat 4 indikator TPS rawan

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
 Komisioner Bawaslu Kabupaten Paser Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Fauzan. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Paser telah memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pilkada 2024. 

Pemetaan tersebut guna mengantisipasi gangguan atau hambatan yang terjadi di TPS pada saat pelaksanaan pemungutan suara. 

Komisioner Bawaslu Paser Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Fauzan mengatakan terdapat 4 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi. 

Baca juga: KPU Paser Sebut Belum Ada Lembaga Survey yang Mendaftar untuk Hitung Cepat Hasil Pilbup 

"Ada 2 indikator yang paling banyak terjadi  dan 16 indikator yang tidak banyak terjadi, serta beberapa indikator yang tidak terjadi sama sekali, namun kami tetap mengawasi dan mengantisipasi," terang Fauzan, Selasa (26/11/2024). 

Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator yaitu diambil dari 144 kelurahan/desa di 10 kecamatan se-Kabupaten Paser yang telah melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya. 

"Pengambilan data TPS rawan tersebut dilakukan dari tanggal 14 sampai dengan 19 November 2024," tambahnya. 

Variabel dan indikator potensi TPS rawan didasarkan pada penggunaan hak pilih, keamanan, politik uang, logistik, listrik TPS, jaringan listrik dan internet. 

Dari variabel dan indikator tersebut, terdapat 4 indikator potensi TPS rawan yang paling banyak terjadi. 

"Ada 175 TPS yang terdapat pemilih DPT tidak memenuhi syarat (meninggal dunia), 154 TPS yang pemilih pindahan (DPTb), 112 TPS dengan potensi pemilih memenuhi syarat namun tidak terdaftar di DPT (potensi DPK) dan 128 TPS dengan pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT," ulasnya. 

Lebih lanjut disampaikan, Bawaslu Paser telah memetakan 2 indikator potensi TPS rawan yang banyak terjadi 

"Ada 41 TPS penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas, dan 32 TPS yang terkendala jaringan internet di lokasi TPS," ungkap Fauzan. 

Selain itu, terdapat 15 indikator potensi TPS rawan yang tidak banyak terjadi namun tetap diantisipasi oleh Bawaslu Paser. 

Pemetaan TPS rawan tersebut, kata Fauzan menjadi bahan bagi Bawaslu Paser, KPU, pasangan calon, pemerintah, aparat penegak hukum, pemantau pemilihan, media dan seluruh masyarakat. 

"Bahan itu dalam hal memitigasi, agar pemungutan suara lancar tanpa gangguan yang menghambat pemilihan yang demokratis," ulasnya. 

Terdapat beberapa strategi pencegahan yang akan dilakukan oleh Bawaslu Paser, diantaranya melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved