Berita Nasional Terkini

Respons PDIP Usai Maruarar Sirait Buka Sayembara Tangkap Harun Masiku, Singgung Kinerja KPK

Respons PDIP usai Maruarar Sirait buka sayembara tangkap Harun Masiku, singgung soa kinerja KPK.

Dok Pribadi/Tribunnews.com-Tangkap Layar YouTube Komisi V DPR
SAYEMBARA HARUN MASIKU - Mantan politisi PDIP, Harun Masiku. Kanan: Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara. Respons PDIP usai Maruarar buka sayembara tangkap Harun Masiku 

TRIBUNKALTIM.CO - Respons PDIP usai Maruarar Sirait buka sayembara tangkap Harun Masiku, singgung soa kinerja KPK.

Kata politis PDIP Deddy Sitorus, apa yang dilakukan eks politisi PDIP Maruarar Sirait itu arogan dan songong. 

Bukan tanpa sebab, pernyataan Maruarar Sirait dianggap Deddy Sitorus sama saja dengan menistakan dan merendakan KPK.

Artinya kata Deddy Sitorus, Maruarar Sirait tidak percaya dengan kinerja KPK. 

Baca juga: Maruarar Sirait Bantah Kirim Karangan Bunga untuk Pramono Anung-Rano Karno, Ara: Saya Enggak Kirim

"Apa yg dilakukan ara itu sebenarnya adalah penistaan terhadap KPK, karena artinya KPK tidak bisa dipercaya untuk melaksanakan kerjanya,” kata Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2024) seperti dimuat Tribunnews.com

SAYEMBARA HARUN MASIKU - Mantan politisi PDIP, Harun Masiku. Kanan: Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara.
SAYEMBARA HARUN MASIKU - Mantan politisi PDIP, Harun Masiku. Kanan: Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara. (Dok Pribadi/Tribunnews.com-Tangkap Layar YouTube Komisi V DPR)

Deddy pun justru menilai Ara bersikap arogan dan songong dengan menyelenggarakan sayembara tangkap Harun Masiku.

“Sehingga dia harus menghasut rakyat dengan iming-iming Rp8 miliar untuk menangkap buronan KPK. Jadi silahkan harusnya yang protes itu KPK, kenapa searogan itu, songong itu,” kata Deddy. 

Sebelumnya mantan Politisi PDIP Maruarar Sirait menggelar sayembara tangkap Harun Masiku dengan iming-iming hadiah Rp8 miliar. 

Bahkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) itu tidak segan-segan mengeluarkan kocek pribadi untuk sayembara tangkap Harun Masiku

Diketahui, Harun Masiku adalah tersangka kasus dugaan suap penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, yang sudah hampir lima tahun berstatus buron. 

Pria yang karib disapa Ara itu pun menjelaskan alasannya menggelar sayembara dengan hadiah fantastis tersebut. 

Menurut dia, itu dilakukan karena butuh partisipasi publik untuk menemukan Harun Masiku

Eks anak buah Megawati Soekarnoputri itu pun mengaku heran ada orang buron bertahun-tahun namun masih bebas berkeliaran.

“Kita berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?” ujar Maruarar dikutip Kompas.com.

Dia pun menekankan bahwa sayembara tersebut untuk membuktikan tidak ada orang yang kebal hukum di Tanah Air. 

Pasalnya, pencarian Harun Masiku tidak kunjung ada perkembangan. 

“Orang itu kok hebat sekali sih? Berapa tahun enggak ketemu, enggak ada jejaknya.

Nah, dengan sekarang kan isu ini terbuka lagi, hangat lagi. Tentu wartawan juga bisa cari bantuan, bisa dapat Rp 8 miliar loh, kalau bisa nangkap,” ujar Maruarar. 

"Apa salahnya saya memberikan itu? Kan partisipasi publik, orang uang pribadi kok,” katanya melanjutkan.

Sementara itu KPK menyebut eks politisi PDIP Maruarar Sirait layak mendapatkan penghargaan karena menggelar sayembara tangkap Harun Masiku

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak seperti dimuat Tribunnews.com, mendukung langkah Ara yang membuka sayembara mencari buronan Harun Masiku berhadiah Rp 8 miliar.

"Kita patut mengapresiasi hal baik yang dilakukan oleh Pak Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Permukiman Indonesia, untuk membantu melakukan penangkapan terhadap Harun Masiku melalui sayembara dengan memberi hadiah Rp 8 miliar bagi yang menangkap Harun Masiku dalam upaya menegakkan hukum di NKRI," kata Tanak, Kamis (28/11/2024).

Menurut Tanak, sikap politikus Partai Gerindra itu patut menjadi contoh dan mendapatkan penghargaan dari negara.

Karena, lanjut Tanak, Ara sudah mau mengorbankan hartanya untuk mereka yang bisa menemukan buronan korupsi, dalam hal ini Harun Masiku.

"Untuk itu sudah sepatutnya beliau diberi penghargaan oleh negara karena dari sekitar 281,6 juta jiwa penduduk Indonesia, hanya beliau yang mau mengorbankan hartanya agar pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan diri dapat ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum," kata Tanak.

Baca juga: Saling Sindir PDIP dan Gerindra, Gara-gara Maruarar Sirait Buat Sayembara Tangkap Harun Masiku

Bikin Sayembara Tangkap Harun Masiku, Maruarar: Saya Tidak Terima Bangsa Ini Kalah oleh Koruptor

Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait, mengaku tidak terima jika Indonesia harus kalah oleh koruptor. Itu sebabnya Ara, sapaan Maruarar, membuat sayembara dengan hadiah Rp 8 miliar untuk warga yang berhasil menangkap buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku.

"Saya sebagai warga negara tidak terima bangsa ini kalah oleh koruptor seperti Harun Masiku," ujar Ara saat ditemui di Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

Menurut Ara, Harun Masiku menyimpan rahasia besar yang dapat melibatkan pihak-pihak berkepentingan.

(Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) itu menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memberantas korupsi, terutama kasus Harun Masiku.)

"Sudah waktunya rakyat terlibat. Pasang mata dan telinga.

Dengan berkat yang Tuhan berikan kepada saya, saya tidak mau bangsa ini kalah oleh koruptor seperti Harun Masiku. Negara ini harus menang," tegasnya.

Ara juga mengungkapkan bahwa ia mendapatkan dukungan dari KPK dan beberapa anggota DPR RI setelah mengumumkan sayembara tersebut.

Sebelumnya, Ara menawarkan hadiah Rp 8 miliar dari dana pribadinya sebagai insentif untuk menemukan Harun Masiku.

 Ia menekankan bahwa partisipasi publik sangat penting untuk memastikan tidak ada individu yang kebal hukum di Indonesia.

"Kita ingin memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum di negara ini.

Masa seorang tersangka yang sudah bertahun-tahun bisa bebas berkeliaran?" kata Ara saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (27/11/2024), seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Ara menambahkan, kasus Harun Masiku perlu diungkap kembali mengingat minimnya perkembangan selama bertahun-tahun.

Untuk diketahui, eks kader PDIP Harun Masiku menjadi buron atas kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. 

Harun merupakan salah satu dari empat tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024.

Ia diduga menyuap Wahyu Setiawan sebesar Rp 1,5 miliar, yang sebagian dari dana itu diduga disiapkan untuk diberikan kepada komisioner KPU lainnya.

Tujuannya adalah agar KPU menetapkan Harun sebagai anggota DPR RI.

Dalam Pemilu Legislatif 2019, Harun yang berada di posisi keenam berupaya menggantikan Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia.

Padahal, kursi tersebut seharusnya diberikan kepada calon legislatif dengan suara terbanyak kedua, yakni Riezky Aprilia.

PDI-P mengklaim bahwa proses penunjukan Harun sebagai pengganti Nazarudin telah melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP Sebut Maruarar Sirait Songong Usai Gelar Sayembara Tangkap Harun Masiku

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bikin Sayembara Tangkap Harun Masiku, Maruarar: Saya Tidak Terima Bangsa Ini Kalah oleh Koruptor"

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved