Berita Kaltim Terkini
Proyek IKN dan Pertambangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
Perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan yang positif, hal ini andil dari adanya IKN Nusantara
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami peningkatan yang positif, hal ini andil dari adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), sektor pengolahan dan kinerja lapangan usaha (LU) pertambangan.
Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur, Bayuadi Hardiyanto mengungkapkan peningkatan positif ekonomi Kalimantan Timur terdapat andil beberapa faktor.
Masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), produksi pada sektor penggalian seperti batu bara dan migas serta industri pengolahan memebuat perekonomian di Kaltim terus menunjukkan tren yang positif.
Sektor industri pengolahan seperti pengolahan pupuk, hingga turunan perkebunan seperti crude palm oil (CPO) maupun industri pengolahan lainnya masih menjadi primadona.
Baca juga: Cara Calon Pelaku UMKM Membuka Usaha di IKN Nusantara, Ada Insentif
Secara keseluruhan hingga akhir tahun 2024 ekonomi Kaltim diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dikisaran 5,5 persen hingga 6,3 persen year on year.
“Pertumbuhan positif berdasarkan pada meningkatnya kinerja lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, serta masifnya konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN). Pun juga pada sektor perdagangan," katanya pada Senin (2/12/2024).
Bayuadi juga menegaskan, optimisme dalan menjaga inflasi Kaltim pada tahun 2025 mendatang.
Pihaknya memprakirakan berada pada target nasional yakni 2,5 + 1 persen.
“Kita optimis, tentu dengan upaya stabilitas harga dan nilai tukar rupiah, penyesuaian suku bunga acuan, serta risiko fluktuasi harga pangan yang melandai melalui optimalisasi TPID,” ujarnya.
Baca juga: Otorita IKN Nusantara Rayu Bank Asia Kolaborasi, Basuki Beber 3 Pilar Kerja Sama Ibu Kota Negara
Ke depan, pembangunan dan pemindahan IKN yang telah dimulai, juga berimbas pada peningkatkan kebutuhan pangan, akibat pertambahan jumlah penduduk.
Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri, dan mesti diantisipasi.
Upaya pengendalian inflasi harus terus diperkuat, dan BI Kaltim berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang efektif dalam menjaga stabilitas harga terus berlanjut.
"Diperlukan langkah strategis untuk memastikan kecukupan pasokan guna mengelola potensi tekanan inflasi secara efektif," pungkasnya. (*)
Cara Calon Pelaku UMKM Membuka Usaha di IKN Nusantara, Ada Insentif |
![]() |
---|
3 Pilar Kolaborasi Otorita dan ADB, Batasi Dampak Negatif IKN Nusantara di Kaltim |
![]() |
---|
Fokus Swasembada Pangan tak Meniadakan Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim |
![]() |
---|
Tingkatkan Pengelolaan Pertambangan Batubara Berkelanjutan, Perhapi Kaltim Gelar Seminar GMP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.